Liputan6.com, Jakarta Bandara Ngurah Rai, Bali sudah ditutup sejak Senin, 27 November 2017 hingga Rabu, 29 November 2017 karena dampak erupsi Gunung Agung. Di saat ribuan penerbangan dibatalkan, justru terjadi lonjakan penumpang penyeberangan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi-Pelabuhan Gilimanuk, Bali hingga 113 persen.
"Memang ada kenaikan signifikan untuk jumlah penumpang, roda dua, dan roda empat yang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Elvy Yoza saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Elvy menyebut data per 28 November 2017, jumlah penumpang mengalami lonjakan 113 persen menjadi 2.367 orang dari rata-rata penumpang di hari normal 1.112 orang sebelum Bandara Ngurah Rai ditutup.
Sementara jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang Ketapang-Gilimanuk tercatat naik signifikan 113 persen dari 1.186 unit menjadi 2.552 unit. Sedangkan kendaraan roda empat dari 2.997 unit di hari normal, naik 78 persen menjadi 5.337 unit per 28 November ini.Â
Untuk posisi sebelumnya 27 November ini, jumlah penumpang penyeberangan Ketapang-Gilimanuk 1.825 orang, kendaraan roda dua sebanyak 2.213 unit, dan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4.147 unit. Masing-masing mengalami kenaikan signifikan 179 persen, 172 persen, dan 133 persen dibanding hari normal.Â
"Kalau untuk pagi ini masih sepi, ramainya siang. Prediksinya tetap akan meningkat untuk hari ini, tapi jumlahnya belum bisa diperkirakan," dia menjelaskan.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Elvy menambahkan, ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan 32 kapal dengan frekuensi penyeberangan 9 kali per hari. Antisipasi lainnya, perusahaan mendirikan posko pelayanan di pelabuhan.
"Kami operasikan 32 kapal untuk mengantisipasi lonjakan dan frekuensi 9 kali per hari. Jadi 9 kali 32, lumayan kan," ujar dia.
ASDP Indonesia Ferry akan terus berkoordinasi dengan pihak Bandara Ngurah Rai yang masih ditutup karena erupsi Gunung Agung.
"Ini kan penerbangan pada dibatalin, jadi mungkin saja penumpang maskapai beralih ke penyeberangan. Kami terus berkoordinasi dengan pihak Bandara Ngurah Rai dan kami sudah siap mengantisipasi lonjakan penumpang,"Â ujar Elvy.
Sementara itu, muatan penyeberangan akibat erupsi Gunung Agung di Pelabuhan Padang Bai antara lain jumlah pejalan kaki ada kenaikan 173 persen dari yang biasanya rata-rata 175 per hari menjadi 303 per hari per 28 November 2017. Kemudian sepeda motor turun dari rata-rata 400 per hari menjadi 339 per hari. Kendaraan kecil turun dari 130 rata-rata per hari menjadi 123 per hari. Bus stagnan tetpa 8 buah, dan truk turun dari rata-rata 325 per hari menjadi 300 per hari.
Tonton Video Pilihan Ini
Penutupan Bandara Ngurah Rai Diperpanjang Lagi hingga 30 November
Pihak PT Angkasa Pura I kembali menutup operasional penerbangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, hingga Kamis, 30 November 2017 pukul 07.00 Wita. Hal ini karena sebaran abu Gunung Agung masih menutupi wilayah udara bandara.
"Kami evaluasi atas perkembangan situasi penyebaran abu gunung dan arah angin setiap enam jam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Rabu (29/11/2017) seperti dilansir Antara.
Menurut Arie, perpanjangan penutupan operasional bandara selama 24 jam telah melalui rapat evaluasi membahas dampak erupsi Gunung Agung yang melibatkan seluruh pemangku kebijakan atau otoritas berwenang di bandara.
Rapat tersebut digelar setiap pukul 01.00 Wita untuk mengevaluasi operasional bandara berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BMKG, Vulcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin Australia, laporan pilot dan hasil pengujian di bandara.
Arie menjelaskan, berdasarkan pengamatan meteorologi dari VAAC, semburan abu gunung telah mencapai sekitar 25 ribu kaki bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 knots dan masih mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Prakiraan arah angin, ucap Arie, dari BMKG pada ketinggian atau level mencapai sekitar 3.000 meter arah barat laut-timur, ketinggian 5.000 meter barat laut-timur laut, dan ketinggian 24.000 utara-timur laut.
"Dari laporan pilot pada ketinggian 2.000 hingga 4.000 kaki masih ditemui adanya abu di ruang udara dengan arah angin ke barat daya," ucapnya.
Meski hasil paper test atau pengujian sebaran abu gunung di bandara masih nihil, Arie mengatakan dengan pertimbangan ruang udara di sekitar bandara masih tertutup oleh sebaran abu maka bandara ditutup.
Pihak berwenang telah menerbitkan surat peringatan penutupan Bandara Ngurah Rai kepada pelaku penerbangan dan pilot di seluruh dunia atau notice to airman (notam) dengan nomor A-4298/17.
Advertisement