Liputan6.com, Jakarta Swasta menyatakan minat untuk turut serta membangun Bendungan Tiga Dihaji, Palembang. Jika terlaksana, ini akan menjadi proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) bendungan pertama di Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Tiga Dihaji merupakan satu dari 49 bendungan yang akan dibangun pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
Proyek ini akan memiliki nilai secara komersial karena menghasilkan listrik. Listrik yang akan dihasilkan dari bendungan tersebut sekitar 14 megawatt (MW).
"Saya minta evaluasi, mereka lihat data teknis mereka tertarik public private partnership (PPP) karena menghasilkan listrik," jelas dia di Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu (29/11/2017).
"Sekarang yang satu itu kita hold untuk tidak tenderkan, karena akan saya coba PPP. Kalau bisa pertama kali untuk bendungan," jelas Basuki.
Basuki mengatakan, nilai investasi proyek bendungan mencapai Rp 3,8 triliun. Tanpa menyebut secara rinci, Basuki mengatakan investor tersebut berasal dari Jepang. "Dengan Jepang, tapi belum tahu swastanya," ujar dia.
Basuki mengatakan, keputusan investor untuk ikut serta atau tidak dalam waktu dekat, yakni pekan ini atau pekan depan. Sementara terkait bentuk dukungan pemerintah, dia mengatakan akan melihat permintaan investor. "(Intrumennya?) Nanti belum," tukas dia.
37 Tahun Mangkrak, Jokowi Sukses Bangun Waduk Terbesar ke-3 di RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Bendungan Karian Lebak Banten pada Rabu ini. Proyek ini merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah karena memiliki banyak manfaat bukan hanya untuk masyarakat di Lebak, tetapi hingga Jakarta dan sekitarnya.
Bendungan Karian sebenarnya bukan proyek baru. Rencana pembangunan proyek ini sudah ada sejak 37 tahun lalu atau sekitar tahun 1980. Pembebasan lahan dari proyek ini cukup lama sehingga proses kontruksi baru bisa dilakukan pada Oktober 2015.
"Waduk Karian ini sudah direncanakan sejak tahun 1980-an. Kemudian dua tahun yang lalu, kita ekseskusi untuk dikerjakan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di lokasi proyek Bendungan Karian, Rabu (4/10/2017).
Jokowi mengatakan, ini merupakan waduk terbesar ketiga di Indonesia. Bendungan ini bisa menampung 314 juta meter kubik. Untuk bendungan terbesar pertama adalah Waduk Jatiluhur dengan kapasitas mencapai 3 miliar meter kubik dan terbesar kedua adalah Waduk Jatigede dengan kapasitas 980 juta meter kubik.
Bendungan Karian ini mampu menyediakan pasokan air baku sekitar 9,1 meter kubik per detik. Jangkauan pasokan air baku tersebut bisa sampai ke Jakarta dan sekitarnya.
Bendungan ini juga bisa mengendalikan banjir dengan kapasitas tampung 60,8 juta meter kubik, serta menghasilkan tenaga listrik 1,8 MW.
"Ini dibendung dari Sungai Ciujung dan Sungai Ciherang. Kita harapkan, dengan waduk ini, bisa mengairi lahan kurang lebih 22 ribu hektare di Provinsi Banten, dan yang kedua bisa menjadi air baku bagi Provinsi Banten dan Jakarta. Ketiga juga ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di sini nantinya," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menargetkan pembangunan Bendungan Karian rampung 2019. Target tersebut diberikan setelah melihat langsung pengerjaan di lapangan yang berjalan sesuai harapan."Ini direncanakan selesai 2020. Tapi setelah melihat di lapangan dan pekerjaan bisa dipercepat, nanti pertengahan 2019 insyaallah bisa selesai," ujar Jokowi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membenarkan pernyataan dari Jokowi. Menurutnya, Bendungan Karian akan lebih cepat rampung dari target semula. Mulanya, bendungan ini diperkirakan selesai pada 2020.
Advertisement