Liputan6.com, Jakarta - Bayangkanlah angka-angka ini! Ada hampir 2 miliar pengguna Facebook di seluruh dunia. Di bawahnya, pengguna Instagram mencapai angka 700 juta. Sementera Twitter, berdasarkan data kuartal pertama 2017 ini, jumlah penggunanya mencapai 328 juta.
Dari kacamata bisnis, angka-angka tersebut tentu saja mempelihatkan pangsa pasar yang sangat potensial. Dengan strategi yang tepat, media sosial mestinya dapat digunakan untuk melipatgandakan penjualan dalam sebuah bisnis.
Advertisement
Baca Juga
Media sosial merupakan langkah praktis untuk menjual produk bisnis Anda. Bagi Anda yang baru memulai bisnis di media sosial, berikut beberapa tips dari Danaxtra.com yang perlu dipertimbangkan untuk mengoptimalkan bisnis online Anda.
1. Tetapkan Tujuan Bisnis dan Sesuaikan Kontennya
Sebelum memulai berbisnis di media sosial, ada baiknya Anda menentukan tujuan terlebih dahulu. Tujuan tersebut mencakup semua upaya untuk menjalankan bisnis di media sosial. Identifikasi tujuan, apakah Anda akan menggunakan Facebook, Twitter, Instagram ataupun media sosial lainnya untuk memasarkan produk.
Masing-masing media sosial memiliki karakteristik berbeda. Oleh karena itu, konten yang akan dimuat sebaiknya juga diselaraskan. Berikut sekilas profil masing-masing media sosial yang bisa Anda manfaatkan untuk berbisnis:
a. Facebook
Facebook menyediakan laman bisnis khusus. Anda bisa mempromosikan barang lewat Facebook untuk memperoleh banyak pelanggan. Harga iklan di Facebook dipatok dari jumlah klik yang diterima. Angkanya sangat terjangkau sehingga banyak UMKM yang memanfaatkannya.
Untuk keperluan bisnis, Anda sebaiknya menggunakan fasilitas Facebook Fans Page bukan akun pribadi atau grup. Pasalnya, di laman ini Anda bisa menerima fans sebanyak mungkin. Tidak seperti profil pribadi yang hanya bisa punya 5.000 teman.
Jangan lupa mencantumkan website atau nomor kontak untuk bisnis. Hal ini sangat berguna agar calon pelanggan mudah menghubungi. Tata letak dan komponen visual adalah salah satu kunci untuk meraih banyak followers.
Halaman fanpage pada Facebook dibentuk untuk membangun hubungan baik antara calon konsumen dengan Anda. Bukan hanya itu, Anda juga dapat memosting konten-konten lainnya, misalnya seperti artikel yang masih ada kaitannya dengan bisnis Anda, gambar, video, info grafik, dan masih banyak lagi lainnya.
b. Twitter
Twitter sering menjadi platform yang menyebarkan hal-hal viral di seluruh dunia. Alat pemasaran media sosial ini memungkinkan Anda menyiarkan pembaruan di seluruh website. Prosentase pemakaian Twitter dalam marketing mencapai sekitar 80 persen.
Untuk mendapatkan followers, Anda dapat mem-follow beberapa akun Twitter sejenis, yang masih memiliki bidang usaha atau bisnis yang sama. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk memancing followers. Selalu perbaharui tweet Anda terkait dengan penawaran spesial, diskon, dan update konten menarik dengan cara-cara yang kreatif dan menyenangkan.
Pastikan untuk selalu me-retweet jika terdapat testimoni baik dari customer Anda. Jika Anda menggunakan Twitter sebagai alat pemasaran, itu artinya Anda juga harus aktif untuk berinteraksi dengan calon konsumen yang potensial.Hashtag merupakan fitur populer di twitter.
Oleh karena itu setiap promosi melalui twitter jangan lupa untuk menyertakan hashtag. Hashtag juga berguna untuk menemukan pertanyaan dari pelanggan mengenai produk Anda. Untuk bisnis, penggunaan Twitter sebaiknya menerapkan sistem 2/3 dan 1/3. Artinya 2/3 untuk tweet konten bermanfaat dan 1/3 untuk tweet promosi bisnis.
Akan lebih efektif jika Anda memposting konten yang bermanfaat dan up to date ketimbang terlalu sering posting promosi bisnis.
c. LinkedIn
LinkedIn adalah semacam CV online bagi kalangan profesional. Dari data yang ada, penggunaan LinkedIn dalam dunia marketing mencapai 70 persen. Di sini kita bisa menemukan banyak ide, konsep dan peluang bisnis, hingga lowongan kerja yang menggiurkan.
Namun, di balik semua itu, pengguna LinkedIn juga banyak yang melakukan pemasaran. Grup Linkedln adalah tempat yang sempurna untuk memasuki sebuah diskusi profesional dengan orang-orang yang berada di industri yang sama. Grup ini juga menyediakan tempat untuk berbagi konten secara individu.
d. Instagram
Instagram merupakan media sosial di mana para penggunanya dapat berbagi foto atau video dengan para pengguna lain melalu perangkat mobile yang dimilikinya.
Instagram menawarkan para penggunanya pengambilan gambar berkualias tinggi dan menambahkan filter pada foto-foto yang diambilnya. Tak heran Instagram sekarang menjadi senjata promosi ampuh para pegiat online shop.
Advertisement
e. Google+
Google+ adalah pesaing baru bagi platform media sosial yang ada. Dengan menggunakan Google+ untuk media sosial, Anda dapat meng-upload, berbagi foto, video, link. Anda juga dapat memanfaatkan menu Google+ Circles untuk membagi followers Anda ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Sehingga, memungkinkan Anda untuk berbagi informasi dengan beberapa followers yang sudah Anda pilih. Anda juga dapat mencoba hosting konferensi video dengan Hangouts dan mencoba fitur Experiment dengan cara-cara yang kreatif.
f. Youtube
YouTube merupakan alat pemasaran yang tepat untuk konten video. Keterbukaan yang diberikan Youtube membuat siapapun dan perusahaan apapun bebas memasang video apapun di situs tersebut.
Jika Anda ingin menggunakan YouTube sebagai alat pemasaran, maka perbanyaklah konten video yang bersifat instruktif. Misalnya “Bagaimana untuk (How to)”. Hal ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil pencarian video dari Google. Jadi, tetap perhatikan konten dan kata kunci dari video yang akan Anda buat.
2. Pahami “Follower Insight” dalam Bisnis di Media Sosial
Hal utama yang perlu diperhatikan pelaku usaha dalam social media marketing adalah mengetahui target sasaran atau khalayak yang dituju dari sebuah produk atau layanan jasa. Anda harus ingat, follower memiliki banyak pengaruh pada perkembangan bisnis.
Manfaatkan media sosial dengan baik untuk bersosialisasi dengan follower atau pengguna lainnya. Ketahui apa yang mereka sukai/tidak sukai. Amati, kapan mereka membuka medsos tersebut, siapa teman-temannya dan lain sebagainya.
Coba dekatkan diri dengan follower Anda. Anggap mereka sebagai bagian dari perjalanan bisnis. Untuk itu Anda harus mencoba untuk melibatkan diri dan lebih mendekat kepada mereka. Anda harus mengetahui apa yang sebaiknya diunggah di media social, kapan waktunya melakukan penjualan (iklan) secara lembut atau soft sell dan kapan melakukan hard sell.
3. Gambar Resolusi Tinggi
Gambar beresolusi tinggi selalu menjadi pilihan terbaik. Karena merupakan cara termudah untuk membuat halaman media social Anda benar-benar terlihat menonjol.
Media sosial Anda akan lebih profesional dengan gambar yang tajam dan tidak blur serta dapat meningkatkan perhatian pengunjung terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Namun perlu diperhatikan besar dari ukuran file foto agar tidak menjadikan lambat ketika dimuat dalam website anda.
4. Gunakan Hastags (#)
Jika Anda menjalankan bisnis online melalui media social seperti Facebook, Twitter atau Instagram maka jangan pernah lupa menyisipkan Hashtag. Kategorikan semua posting Anda dengan tanda pagar (#) tersebut di kolom keterangan (caption).
Hashtag memudahkan Anda dalam mengkategorikan konten yang dibuat. Baik itu artikel, video, atau pun foto, termasuk konten promosi Anda. Hashtag juga akan membuat para pengunjung atau pembaca konten untuk mengetahui inti dan tujuan dari promosi Anda.
Penggunaan tren frase hashtag akan meningkatkan visibilitas konten Anda. Selain menggunakan hashtag yang bersifat umum seperti #tas #baju #sepatu #celana dan lain-lain, Anda juga dapat menciptakan sendiri hashtag yang menjadi ciri khas dari produk yang dipasarkan. Penggunaan hashtag khusus ini secara tidak langsung akan memperkuat brand produk/jasa/bisnis Anda.
Advertisement
5. Konsistensi
Satu hal yang kerap dilupakan pelaku usaha UMKM ketika mempromsikan produknya di media sosial adalah konsistensi. Maksudnya, Anda perlu untuk selalu update halaman media sosial secara berkala agar tidak ditinggal konsumen.
Posting kegiatan bisnis Anda secara rutin, misalnya tentang event yang Anda lakukan, pelanggan yang datang ke toko Anda, promosi produk dan lain-lain. Pertanyaannya, bagaimana jika seandainya Anda tidak mempunyai foto yang menarik untuk dibagikan?
Tenang saja, Anda masih dapat bertukar foto menarik lainnya secara online. Bahkan, Anda dapat bertindak kreatif dengan menyertakan quotepopular. Hal ini akan jauh meningkatkan visibilitas profil Instagram bisnis Anda, ketimbang Anda diamkan begitu saja.
6. Tanggapi Semua Respons
Saat berbisnis di dunia digital, Anda juga pasti sering melihat, mengalami, bahkan mungkin menerima komplain dari konsumen baik itu bersifat positif maupun negatif. Jika pelayanan Anda baik, kemungkinan besar pelanggan akan melakukan repeat order.
Namun jika sebaliknya, jangan kaget jika Anda akan bertubi-tubi mendapat cercaan.Hadapi komentar negatif tentang merek atau bisnis Anda, dengan cara yang positif. Caranya, tunjukkan kelebihan-kelebihan bisnis Anda.7. Promosi Ingatlah, follower merupakan calon konsumen.
Untuk itu, Anda sepatutnya untuk memberikan penawaran-penawaran yang membuat follower merasa tertarik. Misalnya, dengan memberikan promosi khusus berupa potongan harga atau bahkan gratis untuk produk tertentu setelah memilih produk utama.
Sesuaikan saja dengan kondisi bisnis. Pada dasarnya, strategi ini akan menghasilkan pemasaran gratis untuk bisnis Anda. Jangan lupa untuk meminta konsumen Anda berbagi foto produk bisnis Anda menggunakan hastag untuk memenuhi persyaratan setiap promosi itu.