Sukses

Sandiaga: Program DP 0 Rupiah Meluncur Akhir 2017

Pemprov DKI menyediakan anggaran sekitar Rp 799 miliar untuk penyediaan lahan untuk program rumah DP 0 Rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap meluncurkan Program DP 0 Rupiah sejalan dengan disahkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) telah mengesahkan APBD 2018 DKI Jakarta pada Kamis kemarin.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov DKI akan segera memberikan sosialisasi terhadap program tersebut dalam waktu dekat.

"Berkaitan program lain kemarin sudah diberikan persetujuannya dari APBD. Kita akan sosialisasi masyarakat rumah DP 0 rupiah konsepnya seperti apa," kata dia di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (2/12/2017).

Dia melanjutkan, detail dari program tersebut masih digodok. Sandi mengatakan, Program DP 0 Rupiah akan dirilis pada akhir tahun ini. "Kita berharap akhir tahun ini 2017 sudah bisa di-launching," ungkap dia.

Sementara, pemprov sendiri menyediakan anggaran sekitar Rp 799 miliar untuk penyediaan lahan. Sandi bilang, pihaknya juga tengah menyiapkan badan layanan umum daerah (BLUD) untuk mengakomodasi Program DP 0 Rupiah.

"Baru lahan dan kita penyiapan BLUD kita berikan kesempatan Pak Kepala Dinas Perumahan untuk memberikan keterangan secara detail," sambungnya.

Menurutnya, anggaran tersebut cukup untuk membiayai program ini. Namun, pihaknya enggan menjelaskan secara detail lokasi Program DP 0 Rupiah.

"Cukup. Insyallah cukup. Ada. Saya tidak bisa kasih tahu karena bisa memicu spekulasi," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bank DKI Siap

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI telah memasukkan Program Rumah DP 0 Rupiah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2018.

Namun, untuk melaksanakan program tersebut, Bank DKI Jakarta masih menunggu payung hukumnya. Demikian disampaikan Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (30/11/2017).

"Tentu, nanti pertama dari bank itu kita harus memasukkan RBB, itu diatur regulator. Untuk 2018 kita memasukan dulu di RBB bank, ada kredit KPR program. Nanti menunggu kebijakan pemerintah, peraturan gubernur (pergub)-nya," kata dia.

Antonius menerangkan, tahun ini, Bank DKI menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 4 triliun. Realisasi hingga saat ini Rp 3,6 triliun. "Tapi sekarang sekitar Rp 3,6 triliun, masih kurang Rp 400 miliar," ujar dia.

Pada 2018, Bank DKI menargetkan pertumbuhan KPR sebanyak 15 persen dari target tahun ini.

Menurut Antonius, pertumbuhan kredit tersebut juga memasukkan Program Rumah DP 0 Persen Pemprov DKI. Dengan begitu, Bank DKI menyalurkan KPR biasa dan KPR dari program Pemprov DKI.

"Jadi Bank DKI pertama terkait program pemerintah baru itu satu lain bisnis sendiri di luar KPR biasa dengan target market seperti sekarang. Jadi, bisnis KPR terkait pemprov dan bisnis as usual KPR," jelas dia.

Pihaknya tak menyebut jumlah hunian yang akan dibiayai Bank DKI. Lantaran, Bank DKI juga memperhitungkan jumlah rumah yang dibangun dalam Program DP 0 Rupiah.

"Di RBB belum bicara berapa banyak rumahnya, tapi kita bicara angka. Mungkin 15 persen pertumbuhan," tandas dia.