Sukses

Lolos Uji Kelayakan, Tol Soroja Bandung Siap Diresmikan Jokowi

PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) memulai groundbreaking Tol Soroja sejak September 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Jalan Tol Soreang–Pasir Koja (Soroja) hari ini, Senin (4/12/2017). Dengan begitu, tol tersebut bisa digunakan masyarakat.

Dikutip dari keterangan tertulis PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), Senin (4/12/2017), Tol Soroja telah melalui uji kelayakan oleh Tim Laik Fungsi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Kementerian Perhubungan, dan Korlantas pada 16-17 November 2017.

Uji kelayakan tersebut meliputi uji layak fungsi dan uji layak operasi.

CMLJ selaku badan usaha jalan tol (BUJT) pemegang konsesi Tol Soroja dibentuk melalui konsorsium PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Jasa Sarana.

Lebih lanjut, CMLJ memulai groundbreaking Tol Soroja sejak September 2015. Tol ini memiliki total panjang 10,57 km yang terdiri dari jalan utama dan akses gerbang tersebut. Panjang jalan utama tol, yakni 8,15 km.

Tol Soroja terbagi dalam dua seksi. Seksi I yakni ruas Simpang Susun Pasirkoja–Simpang Susun Margaasih sepanjang 2,75 km.

Seksi II, yakni ruas Simpang Susun Margaasih–Simpang Susun Katapang sepanjang 3,3 km serta ruas Simpang Susun Katapang–Soreang 2,1 km.

Tol Soroja memiliki 5 gerbang yaitu Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur, dan Soreang.

 

2 dari 2 halaman

Nilai investasi

Tol dengan nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun tersebut akan memangkas waktu tempuh dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung menjadi hanya 10 sampai 15 menit.

Tol ini akan menjadi bagian dari jaringan transportasi Bandung Raya yang terkoneksi dengan Tol Purbaleunyi (Purwakarta–Bandung-Cileunyi) melalui persimpangan di Km 132.

Kehadiran Tol Soroja sebagai tol dalam kota akan mendorong pertumbuhan kawasan permukiman dan industri di Kabupaten Bandung.

Tol Soroja juga diharapkan dapat mendongkrak potensi pariwisata di Kabupaten Bandung yang selama ini belum maksimal karena terbatasnya jalan akses maupun rawan terjadinya kemacetan dari dan menuju beberapa lokasi wisata yang ada.

Dengan begitu, kehadiran tol diharapkan akan mendorong perekonomian setempat.