Sukses

Direncanakan 1996, Tol Soroja Bandung Dibangun pada Era Jokowi

Tol Soroja Bandung membentang sepanjang 10,57 KM dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun.

Liputan6.com, Bandung - Rencana pembangunan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) atau Tol Soroja Bandung ternyata sudah ada sejak lama. Namun, pembangunan tak kunjung dilakukan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Tol Soroja sudah ada sejak 1996.

"Direncanakan digambar-gambar alignment sejak tahun 1996 baru diputuskan, dilelang, dan dikerjakan 2015," kata Basuki di Soreang Kabupaten Bandung, Senin (4/12/2017).

Basuki menuturkan, pembangunan tak terlaksana karena keraguan untuk memutuskan. Artinya, butuh keberanian untuk memutuskan pembangunan tol.

"Belum diputus-putuskan, ini banyak putusan yang tertunda. Ini bacanya hanya masalah keputusan," ungkap dia.

Lebih lanjut, hari ini, Tol Soroja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tol ini membentang sepanjang 10,57 km dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun.

Adanya Tol Soroja Bandung mampu memangkas waktu tempuh yang sebelumnya hitungan jam menjadi 12 menit. Untuk sementara, tol ini masih digratiskan lantaran belum ada keputusan tarif. Meski begitu, Basuki menuturkan tarifnya sekitar Rp 7.000.

"Ini daerah macet, dari Bandung ke sini ke kabupaten ini 2 jam lebih, sekarang 12 menit," tutur Basuki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Jokowi Resmi Buka Tol Soreang-Pasir Koja

Sebelumnya pembangunan infrastruktur menjadi fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Infrastruktur yang telah dibangun tersebut sebagai sudah rampung dan siap diresmikan.

Salah satunya ialah Tol Soreang-Pasir Koja (Tol Soroja). Jokowi meresmikan tol tersebut bertempat di Gerbang Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Senin 4 Desember 2017.

"Dan dengan mengucap bismilahirrahmanirrahim saya resmikan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja Seksi 1 dan 2," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, Bandung Selatan memiliki potensi yang besar. Lantaran di kawasan tersebut berkembang kawasan hunian, wisata, sarana olahraga.

Jokowi mengatakan, adanya Tol Soroja ini diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh ke Soreang. "Dibukannya Tol Soroja, Soreang-Pasir Koja sepanjang 10 km ini, akses menuju Soreang yang biasanya ditempuh 1,5 jam sekarang bisa dipangkas hingga 12 menit," ujar dia.

Tol Soroja sendiri dibangun PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) selaku badan usaha jalan tol (BUJT) yang merupakan konsorsium PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Jasa Sarana. Pembangunan dimulai pada September 2015 yang ditandai dengan pencanangan tiang pertama atau groundbreaking.

Lebih lanjut, tol ini memiliki total panjang 10,57 km yang terdiri dari jalan utama dan akses gerbang tersebut. Panjang jalan utama tol yakni 8,15 km.

Tol Soroja terbagi dalam 2 seksi yakni Seksi I yakni ruas Simpang Susun Pasirkoja–Simpang Susun Margaasih sepanjang 2,75 km. Lalu, Seksi II ruas Simpang Susun Margaasih–Simpang Susun Katapang sepanjang 3,3 km serta ruas Simpang Susun Katapang–Soreang 2,1 km.

Tol Soroja memiliki 5 gerbang yaitu Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur, dan Soreang.

Tol Soroja dengan nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun tersebut akan memangkas waktu tempuh dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung menjadi hanya 10-15 menit. Tol ini akan menjadi bagian dari jaringan transportasi Bandung Raya yang terkoneksi dengan Tol Purbaleunyi (Purwakarta–Bandung-Cileunyi) melalui persimpangan di KM 132.

Sejumlah menteri menemani Presiden Jokowi, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.