Sukses

Pertamina: Kami Belum Temukan Penimbunan Elpiji 3 Kg

Kementerian ESDM memastikan kelangkaan elpiji di sejumlah kota di Indonesia karena kurangnya pasokan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku terus mempercepat distribusi elpiji ke beberapa daerah untuk mengurangi kelangkaan. Upaya ini dilakukan demi memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar, mengatakan, selain terhambatnya distribusi, kebutuhan elpiji diindikasikan juga meningkat mengingat akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kami punya buffer 19-20 hari, ini jelas pasokan aman. Untuk antisipasi kelancaran distribusi, tentu kita di lapangan selalu melakukan cek on the spot," kata Iskandar di Kementerian ESDM, Jumat (8/12/2017).

Dari hasil cek di lapangan, Iskandar mengaku belum menemukan adanya pelaku penimbunan yang dilakukan para mitra distribusinya.

"Dari peristiwa yang sekarang ini, kami masih belum menemukan perilaku bisnis melakukan penimbunan. Kita belum menemukan, namun lebih ke permasalahan ada kebutuhan yang memang tiba-tiba muncul. Kemungkinan gelisah kita tidak tau, dan di spot-spot," paparnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kelangkaan elpiji di sejumlah kota di Indonesia karena kurangnya pasokan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak semua daerah

Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar menegaskan, mengenai kekuragan pasokan ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero).

"Dari hasil review kami hari ini, memang ada kekurangan pasokan di beberapa daerah. Tapi tidak di semua daerah," kata Archandra di kantornya.

Dia mencontohkan kelangkaan di Gorontalo. Kelangkaan itu disebabkan terhambatnya pasokan ke wilayah tersebut karena cuaca yang tidak bersahabat. Alhasil kapal yang membawa elpiji sempat tertunda di tengah laut.

Meski demikian, pihak Pertamina memastikan langsung mendistribusikan Elpiji yang sudah tiba tersebut ke berbagai jaringannya. Adapun recovery tersebut bisa dilakukann hanya dalam satu hari.