Sukses

Hujan Deras Melanda Jakarta, Begini Kondisi Kelistrikan Ibu Kota

Saat ini pasokan listrik Jakarta masih aman. PLN belum mendapat pengaduan gangguan pasokan listrik.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menyatakan, saat ini pasokan listrik Jakarta masih normal usai terlanda hujan lebat. Tidak ada wilayah yang mengalami pemadaman listrik.

Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjaya Dini Sulistyawati mengatakan, saat ini pasokan listrik Jakarta masih aman. PLN belum mendapat pengaduan gangguan pasokan listrik.

"Sejauh ini maih aman, belum ada informasi pemadaman," kata Dini, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (11/12/20017).

Menurut Dini, PLN pun masih mengoperasikan infras‎truktur kelistrikannya. Belum ada gardu induk yang terganggu akibat terendam banjir, setelah Jakarta diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin siang.

"Belum ada informasi gardu induk yang terendam, sejauh ini pasokan masih normal," tutur Dini.

Sebelumnya, PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) telah mempersiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi musim hujan yang dapat mengganggu sistem kelistrikan.

Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Distribusi Jakarta Raya Aries Dwianto mengatakan, ‎dalam mengantisipasi kemungkinan tingginya curah hujan di Jakarta, yang sering kali mengakibatkan banjir hampir setiap tahun dialami warga Jakarta, PLN Disjaya melakukan antisipasi serta pengamanan listrik untuk mengurangi tingkat pemadaman pada saat banjir melalui peninggian 113 instalasi PLN yang berupa Gardu Induk (GI) dan Gardu Distribusi (GD) hingga akhir November 2017.

"Peninggian instalasi PLN ini salah satu langkah antisipasi banjir dan untuk mengamankan aset PLN agar tidak terendam banjir," kata Aries.

Aries mengungkapkan, peninggian gardu distribusi dilakukan agar instalasi listrik di gardu distribusi tidak terendam air dan rusak saat terjadi banjir. Dengan demikian, gardu distribusi tersebut dapat tetap beroperasi melayani pelanggan. "Peninggian gardu distribusi ini bervariasi tergantung kebutuhan lokasi," tuturnya.

Menurut Aries, dalam setiap tahun PLN Disjaya membentuk tim Penanggulangan Banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir di Jakarta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Pasukan Respons Cepat

Selain kesiapan pasukan, PLN Disjaya membangun pusat komando penanggulangan akibat bencana banjir yang bernama Disaster Recovery Center (DRC) sebagai pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan yang di dalamnya meliputi pusat data daerah beserta instalasi PLN yang rawan banjir, pemantauan daerah yang mengalami pemadaman akibat banjir, hingga pemulihan pasokan listriknya.

PLN Disjaya juga memiliki Pasukan Khusus Respons Cepat yang melayani segala macam keluhan dan gangguan. Pasukan yang dinamakan Detasemen Layanan Khusus 123 (DenyanSus 123) ini juga siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi kemungkinan bencana banjir.

Denyansus memilki dua posko, yaitu di PLN Area Cengkareng, untuk melayani bagian barat Ibu Kota, dan PLN Area Cempaka Putih yang memantau wilayah timur Ibu Kota.

Pasukan ini juga dilengkapi dengan perahu karet untuk menembus wilayah yang terendam banjir, Unit Kabel Bergerak (UKB), Unit Gardu Bergerak (UGB), Unit Diesel Bergerak (UDB), dan Crane untuk proses percepatan pemulihan pasokan listrik.

Antisipasi selanjutnya adalah keandalan pasokan listrik untuk menunjang rumah-rumah pompa utama yang dibangun Pemerintah DKI Jakarta agar beroperasi optimal, seperti di gedung pompa Cideng, Waduk Pluit, rumah pompa Pasar Ikan dan pompa air Ancol Barat Martadinata, pompa lodan, serta waduk Setiabudi.

"Keandalan pasokan jaringan listrik rumah-rumah pompa ini sekarang diperkuat dengan pemasangan Automatic Change Over (ACO) di gardu distribusi dalam jaringan listrik tersebut. ACO ini berfungsi untuk penggantian pasokan daya listrik secara otomatis jika pasokan utama mengalami gangguan saat terkena banjir sehingga air tidak dapat mengalir sampai ke gardu distribusi tersebut," tutup Aries.