Sukses

Belanja Iklan dari Bisnis Tiket Online Tembus Rp 1 Triliun

Meningkatkan kebiasaan masyarakat membeli tiket online pengaruhi belanja iklan dari sektor tiket online atau online ticketing.

Liputan6.com, Jakarta - Total belanja iklan dari sektor online ticketing menembus Rp 1,17 triliun periode Januari-November 2017. Angka itu tumbuh 30,18 persen dari periode saham tahun lalu,

Kenaikan belanja iklan dari sektor online ticketing atau tiket online itu menunjukkan semakin banyaknya penyedia jasa online yang berbanding lurus dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat untuk membeli tiket secara online.

Selain itu, gaya hidup yang cenderung serba internet kiat merambah semua aspek kebutuhan dan keperluan seseorang, tidak terkecuali ketika merencanakan liburan.

Masyarakat tidak lagi perlu antre dan pergi ke stasiun, bandara, terminal dan pelabuhan. Semua tiket bisa didapatkan secara online.

"Banyaknya liburan, baik karena gaya hidup milenial, maupun program destinasi unggulan, mendorong publik untuk rela mengeluarkan biaya tiket liburan daripada kebutuhan sekunder lainnya," ujar Sapto Anggor dari Adstensity, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/12/2017).

Platform aplikasi e-commerce berbasis tiket memanfaatkan momentum dengan optimalkan kebutuhan traveling dan akomodasi.

Tim Adstensity mencatat, sejumlah titik iklan yang ada di televisi periode Januari-November 2017 tercatat ada 49.790 titik iklan online ticketing pada 2017. Angka itu naik 27,30 persen jika dibandingkan dengan titik iklan online ticketing periode Januari-November 2016 yang berada di 36.196 titik iklan.

Hasil monitoring iklan televisi Adstensity juga mencatat ada 12 merek yang terlihat mengiklankan produk di televisi selama Januari-November 2017. Traveloka mencatatkan posisi pertama untuk belanja iklan dengan total belanja iklan sebesar Rp 794,05 miliar. Jumlah itu mencakup sekitar 67,81 persen dari total belanja iklan televisi dari para pebisnis online ticketing.

Kemudian Agoda berada di posisi kedua dengan belanja iklan Rp 155 miliar. Ketiga, Misteraladin.com dengan total belanja iklan Rp 105,17 miliar. Selanjutnya Tiket.com dan Pegipegi.com yang masing-masing dengan total belanja iklan Rp 39,34 miliar dan Rp 39,14 miliar.

Untuk titik iklan, Traveloka tetap masih memimpin jauh di angka 37.544 titik iklan. Pesaingnya Agoda, Misteraladin.com, Pegipegi.com, Tiket.com masing-masing 4.865 titik iklan, 2.574 titik iklan, 2.137 titik iklan dan 1.269 titik iklan. Traveloka kuasai 75,4 persen dari keseluruhan titik iklan online ticketing di televisi mulai Januari-November 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Belanja Iklan TV Capai Rp 26,38 Triliun Selama 9 Bulan

Sebelumnya Unilever mendominasi belanja iklan TV sepanjang kuartal III 2017 dengan nilai total Rp 1,9 triliun. Ini berarti sekitar 7 persen dari total belanja iklan TV yang mencapai Rp 26,38 triliun.

Demikian hasil monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity pada kuartal III 2017 di 13 stasiun TV nasional. Unilever mendominasi dengan merek dari industri personal care yang berada di Top 10 Brand Spending. Keempat merek keluaran Unilever yang menyumbang besaran belanja iklan televisi pada kuartal III 2017 adalah Dove, Walls, Clear dan Lifebouy.

Bila dibanding tahun sebelumnya, total belanja iklan televisi mengalami kenaikan sebesar 12,49 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal III 2016, yakni dari Rp 23,45 triliun dan tahun ini yang mencapai Rp 26,38 triliun.

Dove merupakan merek yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan. Pada kuartal III tahun ini, total belanja iklan Dove mencapai Rp 602,45 miliar.

Di tempat kedua, ada Walls dari industri minuman yang mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp 503,67 miliar. Selanjutnya diduduki industri personal care, yaitu merek Clear dengan belanja iklan sebesar Rp 501,32 miliar.

Berikutnya ada Meikarta Apartment dengan total belanja iklan sebesar Rp 454,54 miliar. Djarum berada di tempat ke-5 dengan mengeluarkan dana untuk beriklan sebesar Rp 414,37 milliar.

Selanjutnya ada institusi pemerintahan, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan belanja iklan sebesar Rp 401,89 miliar. Pada posisi ke-7 ditempati oleh merek Sampoerna yang mengeluarkan belanja iklan sebesar Rp 399,11 miliar.

Lalu posisi ke-8 ditempati oleh merek Samsung dengan belanja iklan sebesar Rp 385,54 miliar. Sedangkan, posisi ke-9 dan ke-10 diduduki oleh industri personal care dengan merek Pantene dan Lifebuoy dengan masing-masing mengeluarkan belanja iklan sebesar Rp 369,99 miliar dan Rp 342,79 miliar.

Hasil monitoring Adstensity menunjukkan bahwa pada kuartal III 2017, total belanja iklan di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp 26,38 triliun. Angka belanja iklan televisi ini mengalami kenaikan sebesar 12,49 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal III 2016 yang mencapai Rp 23,45 triliun.

Dengan jumlah belanja iklan yang jauh di atas merek lainnya, jumlah titik iklan dari Dove juga berada di paling atas dari merek lainnya. Sepanjang kuartal III 2017, total titik iklan Dove mencapai 22.840 penayangan. Hal ini berarti merek Dove rata-rata mengeluarkan belanja iklan Rp 26,3 juta untuk satu titik iklan.

Sementara itu, Walls menjadi yang kedua dalam jumlah titik iklan dengan 18.224 penayangan. Selanjutnya diikuti oleh Clear, Samsung dan Traveloka dengan masing-masing sejumlah 17.593, 14.497, dan 14.053 penayangan.