Liputan6.com, Jakarta Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung pada 12-14 Desember 2017 tidak berdampak pada kunjungan di pusat belanja atau mal.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan.
Menurut dia, tren belanja online memang sedikit dampak pada penjualan ritel konvensional. Namun gelaran hari belanja online yang berlangsung selama 3 hari ini dinilai tidak akan menurunkan antusiasi masyarakat untuk berbelanja di mal.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak, tidak ada dampaknya ke kita," ujar Stefanus saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Ridwan mengatakan, saat ini jumlah kunjungan masyarakat ke pusat belanja atau mal masih relatif stabil. Bahkan, pada Desember diprediksi terjadi kenaikan kunjungan akibat adanya hari libur nasional dan liburan akhir tahun.
Kenaikan jumlah kunjungan ini berbeda-beda pada tiap mal, tergantung dari lokasi dan hiburan yang diberikan mal.
"Kan ada mal yang naiknya tinggi, ada mal yang biasa-biasa saja. Tergantung mereka bagaimana meng-entertain pengunjungnya," dia menandaskan.
Ada Diskon Gila-gilaan di Harbolnas 2017, Ini Pesan Rudiantara
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meminta penyelenggara Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 untuk menyaring e-Commerce yang ikut memeriahkan pesta diskon besar-besaran di Harbolnas 2017. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga merugikan konsumen.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menganggap, Harbolnas 2017 merupakan bagian dari promosi belanja online. Dia bilang, penyaringan mesti dilakukan untuk menghindari penipuan.
"Tapi kan ini bagian promosi belanja daring, yang lebih penting peserta Harbolnasnya terutama player-nya harus disaring jangan sampai nanti ada nyelusup saya player baru, malah dimanfaatkan, barangnya enggak dikirim. Uangnya ditransfer," kata dia di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Menurutnya, hal itu mesti menjadi perhatian supaya masyarakat tidak menganggap negatif perkembangan e-Commerce. "Pemerintah memperhatikan hal ini jangan menjadi justru negatif kepada masyarakat, negatif pada perkembangan e-Commerce," sambungnya.
Dia berpesan, sebaiknya penyelenggara Harbolnas 2017 tidak hanya memperhatikan jumlah peserta, tapi juga perlindungan konsumen. "Pesan saya kepada penyelenggara Harbolnas, pastikan disaring jangan jumlah player-nya difokuskan, tapi juga kepastian consumer potection ada. Karena bisa berpengaruh kepada kredibilitas e-Commerce sendiri," tukas dia.
Advertisement
Diskon hingga 95 persen
Perhelatan tahunan Harbolnas 2017 telah dimulai. Acara yang belangsung pada 12 Desember 2017 ini menjadi tahun dengan jumlah partisipasi e-Commerce terbanyak dalam lima tahun sejarah Harbolnas 2017, sebanyak 250 pelaku industri akan turut berpartisipasi dan memeriahkan ajang belanja online terbesar di Indonesia.
Pelaku industri tersebut akan menghadirkan berbagai penawaran dan diskon hingga 95 persen bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Tidak hanya itu, UMKM digital juga menjadi fokus utama dalam Harbolnas tahun ini dengan berbagai inisiatif untuk mempersiapkan mereka berpartisipasi dan memanfaatkan momen ini untuk mengembangkan bisnisnya secara online.
Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri mengatakan, perhelatan Harbolnas ini akan memberikan ruang dan momen kepada pelaku industri UMKM dan penjual untuk berpartisipasi dan mengembangkan bisnisnya secara digital.
"Dengan 250 peserta, diharapkan Harbolnas 2017 ini juga dapat menghadirkan lebih banyak pilihan bagi konsumen di seluruh Indonesia," tuturnya.
Dengan mengusung tema “Belanja Bersama”, tahun ini konsumen akan dimanjakan dengan diskon terbaik sampai dengan 95 persen dan penawaran rangkaian produk yang variatif seperti: fashion dan kecantikan, elektronik, perhiasan dan aksesori, furnitur, kesehatan, hospitality & tourism sampai dengan hobi dan masih banyak lagi.
Dipastikan, semua yang konsumen cari bisa didapatkan dari promo online diskon tergila tahun ini hanya saat 12 Desember 2017.