Liputan6.com, Jakarta Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri menyarankan pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan atau ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ini sesuai dengan cita-cita Presiden I, Soekarno yang ingin menjadikan Palangkaraya sebagai ibu kota masa depan.
"Sejak dulu Bung Karno membayangkan Palangkaraya jadi ibu kota Indonesia," ucap Faisal saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan ada tiga alasan Palangkaraya sangat cocok sebagai ibu kota Indonesia, berdasarkan gambaran Soekarno. Pertama, kota yang dijuluki Kota Cantik ini dianggap aman dari gempa atau bencana karena bukan bagian jalur pertemuan tiga lempeng tektonik.
"Kedua, Palangkaraya tanahnya tidak subur atau gambut, sehingga bisa direkayasa menjadi kota. Kalau tanah dia subur, cocoknya kan jadi pusat pertanian," ujar Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas itu.
Alasan ketiga, Faisal menuturkan, kondisi geografis Palangkaraya cenderung flat, bukan pegunungan maupun bukit sehingga diharapkan ongkos untuk pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lain tidak terlalu mahal.
"Palangkaraya ini agak unik. Jalannya lebih teratur, ada koridor boulevard, pendopo tempat tinggal Gubernur ada bunker. Jadi sebetulnya sudah siap," dia menerangkan.
Faisal lebih jauh mengatakan, jangka waktu pemindahan ibu kota Jakarta ke luar Jawa bergantung pada ketersediaan pendanaan.
Dia menilai, rencana penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam mencari pembiayaan mengikuti cara Malaysia.
"Kalau pakai KPBU berarti ngikutin Malaysia. Malaysia itu diserahkan ke swasta atau BUMN untuk membangun. Jadi nanti kalau sudah jadi, swasta yang investasi, pemerintah yang menyewa ke mereka, tapi infrastruktur dasar tetap dibangun pemerintah," tukasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kepala Bappenas Pastikan Ibu Kota Baru Berada di Luar Jawa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memastikan ibu kota baru akan berada di luar Jawa. Namun, Bambang belum mau mengungkapkan lebih lanjut daerah mana saja yang dipilih sebagai calon ibu kota.
"Daerahnya A, B, C. Tidak bisa saya sebutkan, yang pasti di luar Jawa," ujar dia seperti ditulis Rabu (13/12/2017).
Jauh sebelumnya, Bambang juga pernah menyebut Kalimantan menjadi daerah yang cocok sebagai ibu kota negara.
"Yang pasti di luar Jawa. Kemungkinan besar di Pulau Kalimantan, tapi spesifiknya di mana, itu yang akan difinalkan," Bambang menerangkan.
Baca Juga
Bambang menjelaskan, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan. Adapun ibu kota baru Indonesia akan digantikan di Kalimantan. Hal ini layaknya di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Brasil.
"Jakarta tetap jadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan, sedangkan ibu kota baru Kalimantan jadi pusat administrasi pemerintahan, seperti New York dan Washington DC di AS, serta Brazilia dan Sao Paulo di Brasil," ucapnya.
Bambang juga memastikan bahwa kajian pemindahan ibu kota ini akan selesai pada Desember tahun ini. Dalam kajian pemindahan ibu kota tersebut, selain lokasi, ada pula skema pembiayaan dan perkiraan kebutuhan, serta lainnya. Namun, Bambang memastikan belum sampai tahap desain kotanya.
Bambang menargetkan, penyelesaian kajian atau studi ini tuntas pada akhir Desember 2017. Selanjutnya hasil dari kajian pemindahan ibu kota akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Akhir Desember ini selesai. Kemudian saya lapor ke Presiden dulu," papar Bambang.
Advertisement