Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik Rp 5.000 menjadi Rp 618 ribu per gram pada perdagangan Rabu (14/12/2017). Kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 613 ribu per gram.
Kenaikan itu juga diikuti harga pembelian kembali atau buyback emas Antam. Buyback emas Antam naik Rp 5.000 ke posisi Rp 550 ribu per gram. Harga buyback ini jika Anda akan menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 550 ribu per gram.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Hingga pukul 08.23 WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.
Advertisement
Baca Juga
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.296.000 atau Rp 629.600 per gram. Sedangkan ukuran 20 gram sekitar Rp 609.650 atau Rp 12.193.000 per gram.
Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 694.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.272.000 dan 5 gram dijual Rp 3.021.000.
Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:
* Pecahan 1 gram Rp 618.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.946.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.842.000
* Pecahan 25 gram Rp 14.529.000
* Pecahan 50 gram Rp 29.008.000
* Pecahan 100 gram Rp 57.967.000
* Pecahan 250 gram Rp 144.791.000
* Pecahan 500 gram Rp 289.381.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Harga Emas Dunia Melonjak
Harga emas menguat usai melemah selama empat sesi perdagangan terakhir. Ditambah dolar Amerika Serikat (AS) tertekan usai the Federal Reserve atau bank sentral AS menaikkan suku bunga.
The Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017. Suku bunga bank sentral AS naik dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen. Diperkirakan, bank sentral AS kembali menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2018.
"Pernyataan kebijakan the Fed juga menunjukkan sikap berhati-hati dan dapat juga agresif. Diperkirakan inflasi tetap bertahan dan sangat rendah. Namun pertumbuhan ekonomi cukup dapat membuat bank sentral menaikkan suku bunga lebih tinggi," ujar Brien Lundin, Editor Gold Newsletter, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis 14 Desember 2017.
Ia menuturkan, tak heran bila reaksi terhadap emas positif. Hal itu sesuai yang diharapkan, lantaran harga emas cenderung tertekan usai kenaikan suku bunga pada akhir tahun.
"Rencana the Federal Reserve untuk memperketat suku bunga juga melihat kondisi ekonomi. Namun jika dilihat dari dua tahun terakhir diperlukan waktu beberapa hari dan minggu agar emas dapat kembali pulih," ujar dia.
Harga emas naik 0,6 persen atau US$ 6,9 menjadi US$ 1.248,60. Sebelumnya, harga emas bergerak di kisaran US$ 1.255 per ounce. Berdasarkan data FactSet, harga emas berjangka naik hampir 9 persen sepanjang 2017, sebagian besar didukung ketidakpastian geopolitik.
Selama sesi perdagangan, harga emas cenderung bertahan jelang pengumuman the Federal Reserve. Selain itu, data tingkat harga konsumen juga menunjukkan kenaikan pada November 2017. Melambatnya inflasi menjadi tantangan bagi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.
Kepala Investasi Wolfpack Capital, Jeff Wright menuturkan, harga emas juga mendapatkan dukungan dari rilis tingkat harga konsumen atau inflasi.
"Dengan inflasi yang terus berlanjut, ini akan perpanjang batas waktu untuk kenaikan suku bunga lebih besar pada kuartal II 2018," kata Jeff.
Harga emas juga menguat didorong indeks dolar AS turun 0,5 persen. Bursa saham AS pun variasi dengan indeks saham Dow Jones catatkan penguatan.
Di antara harga komoditas logam lainnya, harga perak naik 1,3 persen ke posisi US$ 15.869 per ounce. Harga tembaga menguat 1,1 persen menjadi US$ 3.054 per pound.
Advertisement