Sukses

Ibu Kota Pindah ke Luar Jawa Bikin Daya Saing Ekonomi RI Turun?

Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa berpotensi memicu pembengkakan ongkos logistik.

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menilai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa berpotensi memicu pembengkakan ongkos logistik maupun biaya lain yang akan berpengaruh pada daya saing ekonomi bangsa.

"Nah itu (pemindahan ibu kota ke luar Jawa) ongkosnya besar, karena ibu kota kan penentu daya saing ekonomi kita," tegas dia usai menghadiri acara Indonesia Economic Quarterly di Energy Building SCBD, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut meminta agar pemindahan ibu kota dilakukan secara bertahap. Kajian atau studi yang nantinya diselesaikan, sambung Emil tidak langsung diimplementasikan.

"Kondisi ekonomi kita lagi struggling, kalau dipindahkan langsung begitu saja akan menjadi tantangan berat karena kita lagi dalam momen tidak boleh ngerem suplai gas (untuk memacu pertumbuhan ekonomi)," ia menerangkan.

Emil menyarankan, kajian tersebut didiskusikan kembali oleh para pakar atau publik mengenai latar belakang pemindahan ibu kota dan dampaknya terhadap ekonomi maupun lingkungan. Itu karena pemindahan ibu kota menjadi titik awal diskusi yang lebih serius dan berbobot.

"Ini kajian bagus karena akan mendorong kekuatan ekonomi baru untuk Indonesia Timur, tidak hanya terkonsentrasi di Jawa. Kajian dibuka ke publik dampaknya apa, karena industri yang mendukung akan pindah semua, bagaimana pengaruhnya terhadap daya saing bangsa," jelas suami dari artis Arumi Bachsin ini.

Dia bahkan mengusulkan ibu kota pindah ke Madura. Alasannya, Madura dekat dengan wilayah Indonesia bagian timur, dan didukung dengan infrastruktur seperti jembatan Suramadu dan kereta semicepat Jakarta-Surabaya.

"Pulau Madura sangat menarik, bisa dipertimbangkan menjadi ibu kota karena dia dekat dengan Indonesia bagian timur, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali. Kalau ada opsi lain selain luar Jawa, Pulau Madura bisa dipertimbangkan," tandas putra dari mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pindah Luar Jawa

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memastikan ibu kota baru akan berada di luar Jawa. Namun, Bambang belum mau mengungkapkan lebih lanjut daerah mana saja yang dipilih sebagai calon ibu kota.

"Daerahnya A, B, C. Tidak bisa saya sebutkan, yang pasti di luar Jawa," ujar dia seperti ditulis Rabu (13/12/2017).

Jauh sebelumnya, Bambang juga pernah menyebut Kalimantan menjadi daerah yang cocok sebagai ibu kota negara.

"Yang pasti di luar Jawa. Kemungkinan besar di Pulau Kalimantan, tapi spesifiknya di mana, itu yang akan difinalkan," Bambang menerangkan.

Bambang menjelaskan, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan. Adapun ibu kota baru Indonesia akan digantikan di Kalimantan. Hal ini layaknya di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Brasil.

"Jakarta tetap jadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan, sedangkan ibu kota baru Kalimantan jadi pusat administrasi pemerintahan, seperti New York dan Washington DC di AS, serta Brazilia dan Sao Paulo di Brasil," ucapnya.