Sukses

Tol Probolinggo-Banyuwangi Pangkas Waktu Perjalanan Jadi 2 Jam

Tol Probolinggo-Banyuwangi yang memakan biaya investasi Rp 23,39 triliun ditargetkan selesai 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jakarta-Cikampek II Selatan segera berjalan. Hal itu ditandai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Tol Probolinggo-Banyuwangi memiliki panjang 173 km. Sementara, Jakarta-Cikampek II Selatan memiliki panjang 64 km yang menghubungkan Jatiasih-Cipularang-Sadang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan telah ditandatanganinya perjanjian kedua ruas tol tersebut, maka penyelesaian pembangunannya harus bisa lebih cepat dari target yang ditetapkan. Namun, tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan.

"Semua sudah siap, hanya tinggal keseriusan dan kecepatan saja yang harus ditingkatkan. Sebab yang dibutuhkan oleh investor adalah kepastian dan kecepatan," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Tol Probolinggo-Banyuwangi ditargetkan dapat selesai dan beroperasi pada 2019. Sedangkan untuk Jakarta-Cikampek II Selatan ditargetkan beroperasi pada 2020.

"Pada Tol Probolinggo-Banyuwangi ada tanah Perhutani sekitar 73 km yang bisa dimanfaatkan untuk memulai pembangunan infrastruktur lebih awal. Jadi masih 100 km lagi yang belum dibebaskan milik masyarakat," ungkap Basuki.

Lebih lanjut, Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Tol ini diharapkan dapat mendorong kelancaran arus barang dan manusia dari dan ke Banyuwangi.

Nilai investasi Tol Probolinggo-Banyuwangi sebesar Rp 23,39 triliun. Tol ini dibangun oleh PT Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi yang sahamnya dipegang oleh PT Jasa Marga, PT Waskita Toll Road dan PT Brantas Abipraya.

Saat ini, perjalanan dari Probolinggo menuju Banyuwangi ditempuh selama 4-5 jam melalui jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) dengan jarak tempuh sekitar 200 km. Dengan terbangunnya jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh hanya menjadi sekitar 2 jam.

Sementara, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km menelan investasi Rp 14,6 triliun. Pembangunannya akan ditangani oleh PT Jasa Marga Japek Selatan yang pemegang sahamnya adalah PT Jasa Marga dan PT Wira Nusantara Bumi.

Pembangunan ruas Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan salah satu upaya untuk mengurai kemacetan Tol Jakarta-Cikampek eksisiting. Adanya tol ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengguna tol menuju Tol Cipularang, sekaligus diharapkan dapat membangun pusat pertumbuhan baru di selatan Tol Jakarta-Cikampek.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Tol Pertama di Kalimantan Akan Rampung 2018

Sebelumnya, pembangunan Tol Samarinda-Balikpapan ditargetkan selesai Desember 2018. Pembebasan lahan jalan bebas hambatan tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2017.

Direktur Sektor Jalan dan Jembatan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Max Antameng optimistis, jalan tol pertama di Kalimantan ini selesai pada akhir 2018.

"Kalau lahan sudah bebas, konstruksi hanya tinggal persoalan waktu," ujar Max dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 8 Desember 2017.

Per 30 November 2017, kemajuan kumulatif pengadaan tanah Tol Balikpapan–Samarinda seluas 829,9 hektare (ha) telah mencapai 94,09 persen. Rinciannya, untuk Seksi I sepanjang 21,98 km bebas 100 persen, Seksi II sepanjang 30,05 km mencapai 87,57 persen, dan Seksi III sepanjang 18,20 km 97,26 persen.

Seksi IV sepanjang 17,15 km telah mencapai 91,10 persen dan Seksi V sepanjang 11,50 km telah mencapai 94,74 persen. Untuk proses pengadaan lahan yang tersisa sedang dalam tahap musyawarah warga dan konsinyasi di pengadilan yang diproyeksi akan selesai pada mnggu keempat Desember 2017.

Kontruksi Tol Samarinda-Balikpapan dilakukan secara paralel dengan proses pembebasan lahan. Per 30 November 2017, kemajuan konstruksi Seksi I sampai dengan Seksi V secara secara kumulatif 38,8 persen atau lebih tinggi dari rencana 38,3 persen.