Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji di wilayah Jawa Barat dan Jakarta pascagempa bumi yang mengguncang dua wilayah tersebut Jumat (15/12/2017) dalam kondisi cukup.
Unit Manager Communication dan CSR Jawa Bagian Barat Dian Hapsari Firasati mengatakan, saat ini kegiatan penyaluran BBM dan Elpiji ke masyarakat masih tetap berjalan seperti biasa, tidak terganggu akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter yang berpusat di laut Jawa Barat semalam.
"Distribusi tetap normal seperti biasa, namun kami terus waspada," kata Dini, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (16/12/2017).
Advertisement
Menurut Dini, infrastruktur penyaluran BBM dan Elpiji di wilayah Jawa bagian barat, seperti terminal BBM dan fasilitas pengisian Elpiji, tidak ada yang terganggu akibat gempa.
Dia mencontohkan, terminal BBM Tasikmalaya yang dekat dengan lokasi gempa. Pada saat kejadian, pengoperasian terminal sempat terhenti beberapa saat. Namun, setelah memastikan semua fasilitas dalam kondisi aman, pengoperasian kembali berjalan normal.
Terminal BBM ini melayani 84 SPBU yang tersebar di wilayah Priangan Timur, mencakup Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Garut, dan sebagian Kuningan.
Demikian juga untuk distribusi Elpiji. Pertamina sudah melakukan pemeriksaan ke semua lembaga penyalur resmi, dan semuanya dapat berjalan seperti normal.
Di wilayah Priangan Timur tercatat ada 10 SPPBE, 1 SPPEK, 98 agen Elpiji, dan 1.800 pangkalan Elpiji.
Sebanyak 98 agen tersebut tersebar menjadi 30 agen di Kota Tasikmalaya, 28 agen di Kabupaten Tasikmalaya, 20 agen di Kabupaten Ciamis, 11 agen di Kota Banjar dan 9 agen di Kabupaten Pangandaran. "Alhamdulillah tidak ada yang mengalami gangguan," imbuhnya.
Tonton Video Pilihan Ini:
Gempa 6,9 SR yang Mengguncang Jawa Jadi Sorotan Dunia
Pada 15 Desember 2017 malam, gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Meski berpusat di Tasikmalaya, lindu dirasakan sebagian orang yang tinggal di Jakarta.
Menurut rilis media yang diterima Liputan6.com, gempa tektonik berkekuatan 6,9 skala Richter itu terjadi akibat aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan di sejumlah wilayah pesisir. Namun, peringatan dini tsunami itu diakhiri pada pukul 02.26 WIB.
Sejumlah media asing turut menyoroti [gempa](http://www.liputan6.com/tag/gempa-bumi "") hebat yang mengguncang Jawa tersebut.
Dengan judul "Strong earthquake strikes Indonesia; 2 dead", media asal Amerika, CNN, mengangkat soal korban tewas dalam lindu tersebut.
"Dua orang tewas dan tujuh orang lainnya terluka ketika gempa berkekuatan besar mengguncang Indonesia pada Jumat malam, demikian menurut laporan pemerintah."
Media Amerika lain, Chicago Tribune, juga menyoroti jumlah korban tewas yang ditimbulkan dalam gempa tersebut.
"Gempa berkekuatan besar yang mengguncang Jawa, pulau Indonesia yang padat penduduk, pada Jumat malam, menewaskan dua orang dan merusak puluhan rumah yang berada di pusat gempa," demikian tulis Chicago Tribune.
"Warga yang panik berlarian keluar bangunan dan jalanan dipenuhi dengan sepeda motor, mobil, dan truk karena warga menghindari wilayah pesisir."
Advertisement