Liputan6.com, Jakarta - Semua orang pernah membuat kesalahan keuangan, namun pada akhirnya mereka menemukan jalan keluar dari jeratan tersebut.
Ketika menyangkut urusan keuangan, kesalahan kecil yang dibuat bisa menumpuk dan efeknya menghantui Anda seumur hidup. Untungnya, kesalahan ini bisa dihindari dan bahkan bisa diperbaiki.
Berikut adalah lima kesalahan keuangan umum yang mengintai uang Anda seperti yang dilansir oleh Business Insider, Minggu (24/12/2017):
Advertisement
1. Tidak Berinvestasi
Ketika saham di pasar melonjak ke level tertinggi baru, separuh orang Amerika Serikat tidak dapat menikmati hal ini. Bankrate menemukan hanya 46 persen orang dewasa yang berani berinvestasi dan hanya 18 persen orang muda yang terlibat di pasar saham.
Baca Juga
Banyak orang takut kehilangan uang mereka, namun yang seharusnya jadi perhatian adalah bagaimana mereka melewatkan potensi bisnis dan keuntungan di sana. Dalam jangka panjang, investor tidak akan kehilangan uang mereka, dan bahkan menghasilkan keuntungan lebih besar.
Dengan bunga majemuk yang dipertaruhkan, investasi sedini mungkin adalah langkah paling cerdas.Jika Anda belum mencoba berinvestasi di pasar saham, sekarang saatnya untuk memulai. Jika Anda memiliki periode investasi yang lebih lama, tidak masalah untuk mengambil risiko lebih tinggi.
2. Tidak Memiliki Simpanan Darurat
Banyak hal bisa terjadi dalam hidup, namun seseorang yang pintar mengelola keuangan, pasti telah mempersiapkan dana darurat. Keadaan darurat yaitu mobil mogok atau medical emergency bisa terjadi tidak peduli apakah Anda siap atau tidak.
Para ahli merekomendasikan agar Anda memiliki simpanan dalam jangka waktu tiga sampai enam bulan. Itu adalah perkiraan jangka waktu tradisional yang dibutuhkan bagi seseorang untuk menemukan pekerjaan baru misalnya ketika kena PHK. Memiliki cukup simpanan dana dapat mencegah Anda mengambil pinjaman di bank atau malah berhutang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Habiskan Banyak Uang
3. Menunggu Untuk Membayar Utang
Setelah berinvestasi dan memiliki simpanan darurat, Anda mungkin merasa slip gaji Anda berkurang. Perasaan itu akan bertambah buruk jika Anda memiliki pinjaman yang belum dilunasi.
Dari pinjaman untuk pendidikan hingga pembayaran hipotek, utang memang menyebalkan. Namun, duri hanya akan bertambah tajam seiring waktu jika Anda tetap mengabaikannya.
Sebuah tim peneliti yang menulis di Harvard Business Review tahun ini menyarankan Anda untuk melunasi hutang terbesar dengan tingkat suku bunga tertinggi terlebih dahulu. Suku bunga kartu kredit sangat tinggi, sehingga membayarnya sebelum beralih ke hutang yang lebih mudah dikelola, seperti student loan, merupakan tindakan yang cerdas.
4. Tidak Meminta Kenaikan Gaji
Bankrate juga menemukan hanya 48 persen orang Amerika Serikat yang mendapat kenaikan gaji selama setahun terakhir. Hal ini terjadi seringkali karena mereka tidak memintanya.
Tidak melakukan negosiasi gaji, terutama di awal karier Anda, bisa merugikan Anda sebanyak US$ 1 juta atau Rp 13 miliar (US$1 = Rp 13.574) dalam total penghasilan selama seumur hidup.
Dengan memahami keberhargaan diri Anda dan nilai yang Anda berikan di tempat kerja, Anda bisa menghasilkan lebih banyak setiap tahun dan mungkin bisa pensiun lebih awal. Jika perusahaan Anda tidak akan memberi kenaikan gaji, mungkin sudah saatnya untuk mencari pekerjaan baru yang dapat membayar Anda sesuai dengan nilai Anda.
5. Menghabiskan Banyak Uang
Overspending adalah masalah yang dihadapi banyak orang, namun Anda seharusnya tidak menghabiskan semua uang yang Anda hasilkan, menurut Eric Roberge, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Beyond Your Hammock.
"Jika ada yang tidak beres - Anda mendapat masalah, menghadapi jalan berliku, atau apapun - perjalanan selesai. Tidak ada pilihan kedua bagi Anda, opsi putar balik, jika Anda tidak berhati-hati dalam kehidupan finansial. Tidak ada pengaman untuk menyelamatkan Anda."
Memberi ruang dalam anggaran keuangan akan bermanfaat jika suatu saat Anda membutuhkan dana lebih hingga Anda tidak perlu kesusahan meminjam uang atau berhutang.Dengan kata lain, belajarlah untuk hidup sesuai kemampuan Anda.
Advertisement