Liputan6.com, Jakarta - PT Vivo Energy Indonesia akan mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tiga wilayah wilayah terluar, terdepan dan terpencil (3T) luar Jawa.
Coorporate Communication Vivo Energy Indonesia ‎ Maldi Al-Jufrie mengatakan, perusahaannya berkomitmen membantu pemerintah, menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah 3 T untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat di wilayah tersebut.
"Sehubungan deng‎an komitmen Vivo Energy Indonesia untuk turut serta membantu pemerintah mendistribusikan BBM di wilayah 3 T," kata Maldi, di Jakarta, Minggu (24/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Maldi mengungkapkan, Vivo Energy Indonesia akan mengoperasikan fasilitas penyaluran BBM di wilayah 3 T pada 28 Desember 2017. Adapun lokasi pembangunan failitas penyaluran BBM tersebut sebagi berikut:
Desa Eti, kecamatan Seram Bar‎at Kabupaten Seram bagian Barat Provinsi Maluku, Kepulauan Kangean. Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep Madura. Desa Peranglompoa, Kecamatan Bontolempangan, kabupaten Gow, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Vivo bekerjasama dengan PT Macan Mengaum Indonesia‎ untuk menyalurkan BBM di tiga wilayah tersebut," tutur dia.
Penyaluran BBM di wilayah 3 T ini merupakan tidak lanjut perusahaan, atas ‎surat yang dikirim ke menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 223/VEI-EDM/XII/2017.
"Atas kerja sama dari seluruh pihak untuk turut membantu terlaksananya operasi dari SPBU kami ucapkan terima kasih," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Vivo Dongkrak Harga BBM Lantaran Harga Minyak Melambung
Sebelumnya, PT Vivo Energy Indonesia memutuskan untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Revvo 89. Langkah menaikkan BBM ini karena tekanan dari kenaikan harga minyak dunia.
Corporate Communication Vivo Maldi Al-Jufrie mengatakan, Vivo terpaksa menaikkan harga BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) ‎89 pada Sabtu. Sebelumnya harga Revvo 89 di angka Rp 6.100 per liter kemudian naik menjadi Rp 6.300 per liter.
"Kami akan menaikkan harga jual produk kami diantaranya 89 dari Rp 6.100 menjadi Rp 6.300 per liter," kata Maldi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu 5 November 2017.
Keputusan untuk menaikkan harga BBM jenis Revvo 89 tersebut diambil karena Vivo karus mengikuti perkembangan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan.
"Dikarenakan harga minyak yang terus naik, dimana seluruh produk Vivo akan selalu mengikuti perkembangan minyak dunia," kata dia.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, di SPBU Vivo kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, perusahaan yang berkedudukan di ‎Swiss tersebut hanya menaikan BBM jenis Revvo 89. Sedangkan Revvo 90 tetap dijual Rp 7.500 per liter dan Revvo 92 Rp 8.250 per liter.
"Kami akan senantiasa melakukan penyesuaian atas harga produk-produk Vivo dengan harga minyak dunia dan akan berusaha memastikan harga keekonomiannya, agar selalu bersahabat dengan masyarakat," tutup Maldi.
Advertisement