Sukses

Ada Kereta Bandara Soetta, Pengusaha Taksi Ketar Ketir?

Organda memprediksi akan terjadi penurunan penumpang taksi 15-20 persen sebagai dampak beroperasinya kereta Bandara Soetta.

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta memprediksi akan terjadi penurunan jumlah penumpang taksi dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sebagai dampak beroperasinya kereta Bandara Soetta per hari ini (26/12/2017). Proyeksi penurunannya sekitar 15-20 persen.

Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menilai, kehadiran kereta Bandara Soetta akan mempengaruhi jumlah penumpang maupun omset pengusaha dan supir taksi. Namun hanya untuk penumpang individu atau perorangan.

"Pasti berdampak ke taksi, termasuk angkutan sewa. Estimasi saya jumlah penumpang taksi bisa turun 15-20 persen. Itu penumpang perorangan ya," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Shafruhan mengakui bahwa tarif normal kereta bandara dari Stasiun Sudirman ke Bandara Soetta sebesar Rp 70 ribu per orang sangat murah dibanding ongkos taksi. Apalagi orang akan antusias naik kereta bandara saat harga promo yang dipatok Rp 30 ribu per orang sampai dengan 1 Januari 2018.

"Tiket seharga Rp 70 ribu dari Sudirman ke bandara murah dengan tingkat kecepatan 45 menit. Fasilitas pun sangat nyaman," paparnya.

Dia membuat simulasi perbandingan ongkos transportasi dari Cawang ke Bandara Soetta dengan kereta bandara dan taksi. Jika penumpang dari Cawang ingin naik kereta bandara, dia bisa naik TransJakarta seharga Rp 3.500 per orang ke Stasiun Sudirman.

Dari Stasiun Sudirman naik kereta bandara ke Soetta Rp 70 ribu per orang. Jadi biayanya cuma Rp 73.500. Bandingkan dengan naik taksi meter dari Cawang ke Bandara Soetta ditaksir menghabiskan uang sekitar Rp 200 ribu.

"Itu biayanya sangat murah kalau untuk penumpang perorangan. Daripada naik taksi, lebih baik naik kereta bandara," Shafruhan menuturkan.

Namun, sambungnya, hal ini berbeda apabila penumpang rombongan sekitar 3-4 orang. Asumsinya 4 orang dikalikan harga tiket Rp 70 ribu, maka harus mengeluarkan uang Rp 280 ribu. Sementara taksi hanya sekitar Rp 200 ribu.

"Buat penumpang lebih dari 2 orang, taksi akan jauh lebih murah. Jadi pilihan pasti ke taksi atau kendaraan rental karena ke lokasi bandara pun tidak perlu repot, karena biasanya membawa barang lebih banyak," terang Shafruhan.

Kelebihan lain dari taksi, menurutnya, bisa mengantar penumpang sampai di depan rumah. Sementara jika naik kereta, penumpang harus menggunakan kendaraan lain untuk menyambung perjalanan ke rumah.

"Jadi tidak masalah ada kereta bandara. Lagipula ini bicara kepentingan masyarakat. Pasti kita (taksi) akan kemakan oleh kereta, tapi di sini kita imbau supaya pengusaha taksi meningkatkan kenyamanan. Ke depan jenis taksi sedan akan dikurangi di bandara dan menggantinya dengan jenis MPV untuk orang dan barang," tutup Shafruhan.

Tonton Video Pilihan Ini

2 dari 2 halaman

Kereta Bandara Soetta Mulai Beroperasi Hari Ini, Tarif Rp 30 Ribu

Kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) resmi beroperasi mulai Selasa, 26 Desember 2017 ini. Pengoperasian seusai melewati ujicoba final untuk memastikan kesiapan dan kehandalan sarana, prasarana kereta Bandara Soekarno Hatta.

Ujicoba ini sebagai tindaklanjut dari instruksi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengingat semula kereta Bandara Soekarno Hatta direncanakan beroperasi pada awal Desember 2017.

"Ini uji coba final. Kita pastikan semua sarana, prasarana dan SDMnya siap, dapat diandalkan" ujar Zulfikri kepada wartawan, Selasa (26/12/2017).

Uji coba dilakukan Direktur Jenderal Perkeretapian, Zulfikri. Turut mendampingi antara lain Sesditjen Perkeretaapian, perwakilan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, PT Railink, Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta dan Banten. Ini juga termasuk seluruh tim penguji dari Balai Pengujian Perkeretaapian.

Selain itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang berlangsung beberapa kali, bersama dengan unsur terkait mengenai persiapan pengoperasian kereta bandara, disepakati bahwa alat transportasi menuju Bandara Soekarno Hatta ini akan beroperasi secara penuh pada 2 Januari 2018.

"Beberapa waktu lalu juga sudah dilakukan pengujian terhadap sarana, prasarana berikut fasilitas operasinya dan juga terhadap SDM-nya. Sebagian besar sertifikat hasil uji sudah diterbitkan, sisanya akan diselesaikan sebelum dioperasikan secara penuh," papar Zulfikri.

Sejak awal Desember 2017, sarana KA Bandara telah dijalankan secara ujicoba tanpa membawa penumpang, sambil mengevaluasi dan menindaklanjuti rekomendasi hasil pengujian.

Kemudian pada tanggal 24-25 Desember 2017, setelah semua rekomendasi temuan hasil ujicoba tersebut dipenuhi, maka telah dijalankan penuh sebanyak 42 KA per hari, sebagai ujicoba final dengan fokus terhadap penyesuaian jadwal perjalanan serta ketepatan waktu.

Hasil ujicoba final yang telah disaksikan semua pihak adalah telah terpenuhinya semua kriteria yang dipersyaratkan. Mulai tanggal 26 Desember 2017, PT Railink akan melakukan soft launching kereta bandara dengan tarif promo Rp 30 ribu per penumpang.

Beroperasinya KA Bandara Soekarno Hatta menjadi wujud realisasi salah satu Proyek Strategis Nasional. Pengoperasian KA Bandara Soekarno Hatta juga merupakan wujud nyata upaya Kementerian Perhubungan untuk memudahkan akses masyarakat, meningkatkan mobilitas serta menjadi solusi mengurangi kepadatan jalan menuju bandara.