Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan raksasa asal Singapura, Temasek, melepas kepemilikan saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Temasek memegang saham 73,8 persen bank tersebut sejak 2003. Kepemilikan mayoritas Temasek di Bank Danamon ini akan diambil alih oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (MUFG).
Head of Corporate Communications Bank Danamon Atria Rai menjelaskan, pemegang saham Bank Danamon, yaitu Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd yang merupakan entitas dari Temasek telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (MUFG), badan usaha perbankan dari Mitsubishi UFJ Financial Group.
Dalam perjanjian tersebut MUFG akan mengambil keseluruhan atau 73,8 persen dari total saham yang sudah diterbitkan Bank Danamon. Investasi tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap.
Advertisement
Baca Juga
Di tahap I, MUFG akan membeli 19,9 persen dari total saham Danamon yang sudah diterbitkan dengan harga Rp 8.323 per saham. Harga saham untuk Tahap 1 didasarkan pada Kuartal III 2017 price-to-book ratio dua, dengan memberlakukan penyesuaian tertentu.
"Setelah penyelesaian, pada tahap II MUFG akan membeli tambahan 20,1 persen saham dari total saham yang sudah diterbitkan oleh Danamon, dengan tunduk pada persetujuan regulator dan pihak lainnya yang relevan," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (27/12/2017).
Setelah diselesaikannya Tahap II, MUFG bermaksud mendapatkan persetujuan-persetujuan yang diperlukan untuk meningkatkan kepemilikannya di Danamon di atas 40 persen dari total saham yang sudah diterbitkan oleh Danamon (Tahap 3).
Hal ini akan memberikan kesempatan bagi pemegang saham Danamon lainnya untuk tetap menjadi pemegang saham atau menerima uang tunai dari MUFG.
"Dengan dilaksanakannya Tahap II, kepemilikan MUFG dalam Danamon diharapkan akan menjadi lebih dari 73,8 persen dari total saham yang sudah diterbitkan oleh Danamon," ucap dia.
Harga pembelian saham Danamon dalam Tahap II dan Tahap III akan memakai pendekatan yang mirip dengan Tahap I. Tidak ada jaminan bahwa harga pembelian saham Danamon di Tahap II dan Tahap III akan lebih tinggi, lebih rendah atau sama dengan harga dalam tahap sebelumnya. Harga ini akan diungkapkan pada waktu yang tepat.
Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd tetap menjadi pemegang saham yang signifikan selama proses ini berlangsung dan tetap memberikan dukungan penuh sebagai pemegang saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pernyataan Temasek
Perusahaan raksasa asal Singapura, Temasek, menyatakan akan melepas kepemilikan saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Temasek memegang saham 73,8 persen bank tersebut sejak 2003.
President and Head South East Asia Temasek Tan Chong Lee mengungkapkan, selama menjadi pemegang saham mayoritas Bank Danamon, perusahaan mampu tumbuh secara signifikan, dengan dipimpin oleh jajaran manajemen dan di bawah pengawasan dewan komisaris.
Kepemilikan mayoritas Temasek di Bank Danamonini akan diambil alih oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
Menurut Lee, MUFG adalah salah satu grup finansial terbesar di dunia. Dengan waralaba atau franchise yang kuat di Indonesia dalam bidang pembiayaan korporasi dan pembiayaan infrastruktur, MUFG berada pada posisi yang baik untuk memperkuat Bank Danamon dan membawa melangkah ke tahap pertumbuhan selanjutnya.
"Kami percaya bahwa minat MUFG terhadap Bank Danamon merupakan bukti kepercayaan mereka kepada bank tersebut dan kombinasi tersebut juga akan selaras dengan tujuan-tujuan pembangunan dan pertumbuhan Indonesia," kata Lee dalam keterangannya, Rabu (27/12/2017).
Dalam proses transisi ini, Temasek akan bekerja sama dengan MUFG untuk mendukung Bank Danamon selama periode ini guna meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan utama Bank Danamon, termasuk para pelanggan dan karyawan, serta untuk membawa bank tersebut maju ke tahap pertumbuhan berikutnya.
Meski keluar dari Bank Danamon, ditegaskan Lee, Temasek tetap akan berinvestasi di Indonesia di berbagai sektor.
"Temasek akan tetap berinvestasi di Indonesia, di berbagai sektor termasuk konsumen, real estat dan juga tren teknologi dan layanan keuangan yang sedang berkembang," jelas dia.
Dengan adanya reformasi regulasi dan pertumbuhan yang stabil, dikatakan Lee, Temasek tetap optimistis terhadap peluang investasi di Indonesia.
Advertisement