Sukses

Outlook Emas Tahun 2018, Beginilah Prospek Penjualan Emas Antam

loomberg menyebutkan faktor geopolitik dan makro ekonomi global masih akan menjadikan emas sebagai pilihan safe heaven asset bagi investor.

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah terbitan tentang outlook komoditas emas tahun 2018, Bloomberg menyebutkan faktor geopolitik dan makro ekonomi global masih akan menjadikan emas sebagai pilihan safe heaven asset bagi investor. 

Bloomberg menyebut Trumponomics, brexit, rendahnya tingkat suku bunga global dan tekanan inflasi yang menjadi faktor pengaruh tersebut. Dalam tulisannya, Bloomberg juga memperkirakan permintaan emas fisik akan meningkat 3% di 2018 menjadi 1.171 metrik ton emas.

Bagi Perusahaan pengelola komoditas emas, ini adalah prospek cerah. Menurut Dimas Wikan Pramudhito, Direktur Keuangan Antam, penjualan emas perusahaannya telah melebihi penjualan emas tahun 2016.

“Penjualan emas kami sudah tercatat 11,7 ton per november 2017, melebihi penjualan emas tahun 2016 lalu. Sampai dengan periode sembilan bulan pertama tahun 2017, emas berkontribusi sebesar 55% dari pendapatan Perusahaan,” ujar Dimas.

Menurut Dimas, di tahun ini Antam mengejar ketinggalan penjualan emasnya. Sampai dengan kuartal III 2017, penjualan emasnya hanya tercatat 6,9 ton. Angka itu lebih rendah dari periode yang sama di 2016 yang sebesar 8 ton.

Di tahun 2018, emas juga masih dianggap sebagai “insurance asset” atas ketidakpastian perkembangan global khususnya risiko geopolitik yang akhir-akhir ini menguat seperti perkembangan Korea Utara dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga. Per 21 November 2017 harga emas tercatat $1.280 per troy ounce. Angka itu naik 10% dibandingkan awal 2017.

Dimas mengatakan perusahaannya masih akan memanfaatkan sisa waktu di tahun 2017 untuk lebih meningkatkan kinerja dan sudah memiliki inovasi di tahun 2018.

“Di tahun 2018, Antam tetap berkomitmen terhadap kinerja penjualan emas. Antam secara aktif meningkatkan penetrasi pasar emas baik pasar ekspor maupun domestik” tutur Dimas.

Menurut Dimas, setelah Singapura, India, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab, Antam telah merambah pasar baru ke Jepang untuk penjualan produk baru emas batangan atau minted-bar Hello Kitty.

Sementara itu strategi pemasaran domestik Antam di tahun depan masih akan optimasi dengan PT Pos Indonesia (Persero) yakni penjualan di 205 kantor pos serta melalui 15 Butik Logam Mulia yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia.

“Antam sebagai satu-satunya perusahaan yang memiliki gold refinery di ASEAN bersertifikat London Bullion Market Association (LBMA), terus melakukan inovasi bisnis untuk meningkatkan nilai jual produk dan jasa” kata Dimas.

”Salah satunya yakni pengembangan jasa depositori emas BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas) dan produk perhiasan emas Antam” tutup Dimas.

 

Powered By:

PT ANTAM (Persero) Tbk