Sukses

Bebaskan Lahan Buat Runway 3, AP II Siapkan Rp 30 Miliar

Proses pembangunan landasan pacu (Runway) 3 Bandara Soekarno-Hatta mulai dilaksanakan.

Liputan6.com, Jakarta - Proses pembangunan landasan pacu (Runway) 3 Bandara Soekarno-Hatta mulai dilaksanakan. Lahan milik warga di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, mulai menerima pembayaran ganti rugi dari Angkasa Pura II.

Pembayaran ganti rugi tersebut atas lahan seluas 21 hektare dengan total anggaran Rp 30 miliar. Warga dengan tertib memberikan berkas-berkas rumah, berkas dinyatakan lengkap langsung diurus pembayarannya.

"Kemarin, kami telah bayarkan ganti kerugian terhadap 26 bidang lahan warga desa Rawa Burung dalam bentuk uang sebesar Rp 30 miliar lebih," ujar Ketua Tim Pembebasan Tanah Bandara Soetta, Bambang Sunarso, Jumat (29/12/2017).

Pembayaran tersebut merupakan pembayaran perdana untuk lahan di wilayah tersebut. Meski awalnya proses tawar menawar di wilayah tersebut menyita waktu sampai beberapa kali warga melakukan aksi unjuk rasa, akhirnya warga setempat sepakat lahannya dibebaskan.

"Seperti kita ketahui, ketika dilakukan musyawarah ganti kerugian bulan lalu, cukup banyak yang langsung menyatakan setuju. Yang berkas-berkasnya dinyatakan lengkap langsung kita bayarkan," tutur Bambang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Wilayah Udara

PT Angkasa Pura II (Persero) terus menggenjot peningkatan kapasitas sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Caranya melalui pembangunan infrastruktur pendukung IRC-86, runway ketiga, dan east cross taxiway.

Pembangunan infrastruktur pendukung improve runway capacity 86 atau IRC-86 senilai Rp 625 miliar akan meningkatkan kapasitas dua runway eksisting hingga dapat mengakomodasi 86 penerbangan per jam pada Kuartal I/2018, dari saat ini rata-rata 76 penerbangan per jam.

Total, terdapat 12 proyek infrastruktur pendukung IRC-86 yang mencakup perluasan tempat parkir pesawat (apron) dan jalur penghubung runway dengan apron (taxiway), serta penambahan taxiway dan rapid exit taxiway yang dapat memangkas waktu tempuh pesawat dari runway menuju apron.

Adapun saat ini pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai sektiar 1.300 pergerakan per hari. Dengan kapasitas runway nantinya dapat melayani 86 penerbangan per jam maka arus pergerakan pesawat dapat lebih lancar sehingga membantu kinerja maskapai dalam hal on time performance (OTP).

"Penambahan kapasitas sisi udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memang sudah mendesak dan karena itu kami secara konsisten melakukan pengembangan di sisi udara melalui program IRC-86 dan pembangunan runway ketiga sehingga arus pergerakan pesawat di sisi udara dapat berjalan lancar dan membantu maskapai dapat memenuhi OTP," jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Jumat (6/10/2017).

"Pembangunan runway ketiga saat ini dalam proses musyawarah pembebasan tanah, termasuk pembayaran kepada pemilik tanah yang setuju. Sejauh ini, proses secara keseluruhan berjalan lancar dan kami optimistis pembangunan runway ketiga dapat secara cepat dilakukan sehingga dapat dioperasikan pada awal atau pertengahan tahun depan," jelas dia.

Â