Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki banyak pengusaha di sektor mikro, kecil dan menengah (UMKM). Tercatat, ada sekitar 57,3 juta pengusaha di sektor UMKM di Indonesia. Namun ternyata hanya 9 persen dari UMKM tersebut yang memiliki kemampuan e-commerce.
Hal inilah yang membuat Glen Chandra dan Ahmad Fikri Ardian membuat aplikasi bernama Osman. Aplikasi ini membantuk para pengusaha untuk mengembangkan bisnis online alias e-commerce.
Co-Founder aplikasi Osman Glen Chandra mengatakan, ide mengembangkan aplikasi ini berawal dari banyaknya masalah pelaku UMKM yang terkendala dengan pengembangan usaha di media online. Sehingga Osman menjadi pihak yang membantu UMKM di industri e-commerce.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan sama-sama kita bisa lakukan. Seperti gotong royong semua UMKM bisa terhubung dan masalah itu bisa diselesaikan dengan aplikasi Osman," katanya seperti dikutip Minggu (31/12/2017).
Ical panggilan Chandra mengatakan ada tiga fitur utama di aplikasi Osman. Pertama fitur manajemen penjualan dimana penjual bisa komunikasi ecara otomatis (chatbot) dan manual. Kedua fitur manajemen produk yang mengatur tata kelola produk.
"Ketiga laporan pendapatan, penjual bisa mengetahui laporan pendapatan dari penjualan online maupun offline," katanya.
Ia mengatakan sebagai bentuk perkenalan Osman memberikan program lifetime membership untuk UMKM. Osman juga kerjasama dengan PCP Express perusahaan logistik yang pengalaman dengan layanan door to door.
"Enaknya di Osman barangnya dijemput logistik dan pengiriman oleh logistik. Fokus UMKM hanya di produk, biar inovasi saja yangdipikirkan. Hebatnya lagi kita pasang harga Rp 100 ribu untuk 10 ribu UMKM yang bayarnya seumur hidup," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Terhubung Media Sosial
Ical menjelaskan Osman terbuka bagi semua produk UMKM mulai dari kuliner sampai kaos. Semua bisa segera daftar di web Osman untuk bergabung dalam Kawan Osman.
"Daftar langsung bisa. kalo tidak kan ada brosur di kawan Osman. kita juga sudah ada beberapa UMKM," ujarnya.
Ical menyebut aplikasi Osman ini lebih dahulu dimulai dari pendalaman masalah yang dihadapi para pelaku UMKM. Kemudian baru kemudian tahun ini aplikasinya diperkenalkan secara luas.
"Mulai sudah sejak 2016, tapi kita baru launch sekarang. Satu tahun pertama di teknologi sembari wawancara ngulik pasar UMKM," katanya.
Ahmad Fikri Ardian Co-Founder Osman lainnya mengatakan keuntungan dari Osman ini bisa dihubungkan dengan berbagai media sosial. Semua transaksi bisa dilakukan secara online maupun offline.Â
Advertisement