Sukses

Mobil Angkutan Barang Tak Boleh Lewat Tol, Ini Langkah Pengusaha

Kemenhub mengimbau operator angkutan barang untuk memanfaatkan jalur arteri, guna menghindari kepadatan lalu lintas di ruas tol.

Liputan6.com, Jakarta Himbauan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar angkutan barang tak melewati ruas tol saat liburan Natal dan Tahun Baru 2018 (Nataru) tidak berdampak pada bisnis logistik.

Salah satunya karena sebagian pabrik yang memproduksi barang telah libur beroperasi.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, angkutan logistik melakukan antisipasi dengan mengirim barang lebih cepat sebelum libur Nataru. Sedang demikian, barang-barang kebutuhan masyarakat telah sampai di gudang-gudang di daerah.

"Dampaknya tidak terlalu besar, karena dari sisi logistik sudah diantisipasi dari bulan lalu dengan menambah stok di gudang di daerah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (31/12/2017).

Selain itu, lanjut dia, sejak memasuki libur Nataru, banyak pabrik yang telah libur beroperasi. Sehingga barang yang perlu didistribusikan ke daerah konsumen tidak terlalu besar.

"Dan memang juga banyak pabrik yang tutup sehingga operasional logistik tidak banyak," tandas dia.

 

2 dari 2 halaman

Himbauan Kemenhub

 Jelang arus balik pasca libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru 2017/2018), Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat mengimbau operator angkutan barang untuk memanfaatkan jalur arteri, guna menghindari kepadatan lalu lintas di ruas tol menuju Jakarta.

"Sesuai Surat Keputusan tentang pengaturan operasional kendaraan angkutan barang, pada 29-30 Desember 2017 angkutan barang sumbu 3 atau lebih agar tidak melalui jalur tol, namun berdasarkan koordinasi kami dengan Kepolisian maka kami imbau hal ini agar dilaksanakan hingga 1 Januari 2018 untuk mengantisipasi kepadatan arus balik pemudik," jelas Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Bercermin dari kepadatan arus lalu lintas mudik pada 22-23 Desember 2017, menurut Dirjen Budi maka perlu dilancarkan imbauan agar tidak melalui tol bagi angkutan barangsumbu 3 atau lebih pada 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018.

Dengan menggunakan jalur arteri, maka tingkat kepadatan lalu lintas di dalam jalan tol bisa berkurang dan diharapkan dapat lebih lancar dibanding arus mudik kemarin.

Selanjutnya, Budi juga menyampaikan imbauan terkait pemanfaatan tol darurat di Batang untuk menghindari kemacetan lalu lintas di daerah Pekalongan kepada para pengguna kendaraan roda empat.

"Masyarakat dari arah Semarang ke arah Barat dapat memanfaatkan tol darurat pada pagi hingga sore hari bila terjadi kepadatan lalin," tutur Dirjen Budi.

Kendaraan kata Dirjen Budi dapat memilih masuk tol di daerah Kandeman, Batang dan keluar tol di daerah Pasekaran dan Pekajangan. "Bagi yang ke Jakarta dapat melanjutkan langsung tol Pejagan dan tol Cipali menuju tol Cikampek-Jakarta," ungkapnya.

Namun bila ruas jalan pantura ramai lancar, masyarakat yang akan kembali dari mudik di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dapat tetap menggunakan jalan nasional seperti biasa.

Budi juga kembali mengingatkan pentingnya mengutamakan keselamatan bertransportasi. Untuk itu, diharapkan para pengemudi agar berhati-hati dan menjaga kecepatan dan jarak dengan kendaraan lainnya.

"Semoga para pemudik dapat menempuh perjalanan kembali ke Jakarta dengan selamat, aman, dan nyaman," tutup Dirjen Budi.