Liputan6.com, Sumbawa- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberi catatan kepada operator penyeberangan PT ASDP Ferry saat berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) belum lama ini. Rini sendiri menjajal langsung moda transportasi penyeberangan dari Pelabuhan Kayangan ke Pelabuhan Poto Tano.
Rini menerangkan, penyeberangan sudah mulai aktif di Lombok. Hal itu sejalan dengan berkembangnya pusat-pusat pariwisata.
"Kalau lihat sekarang Lombok juga makin ke depan turis-turis kelihatan mulai tertarik dan memang tujuan kita kan jangan semua lari ke Bali," kata dia di NTB, seperti ditulis Senin (1/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sejalan dengan itu, Rini menuturkan sudah seharusnya pelayanan terus ditingkatkan. Dengan begitu, masyarakat maupun turis merasa nyaman dengan fasilitas yang diberikan termasuk dermaga penyeberangan.
"ASDP sebagai manajemen kapal feri dan dermaga penyeberangan menjadi penting untuk kita perhatikan bagaimana bisa meningkatkan pelayanan," ungkapnya.
Akan tetapi, dia mengaku kebersihan lingkungan masih menjadi tantangan untuk peningkatan layanan. Dia meminta supaya pengelolaan lingkungan terus ditingkatkan. Rini Soemarno juga menyoroti usia dermaga-dermaga yang sudah tua. Dia meminta untuk diperbaiki.
"Ada juga fasilitas dermaga, ini kan dermaga beberapa akan kita perbaiki. Kita lihat sendiri dermaga sudah tua dan sudah waktunya ada perbaikan sehingga masyarakat lebih nyaman," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
BUMN Bangun Asrama buat Mahasiswa
Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bantuan sebesar Rp 4 miliar kepada Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan tersebut untuk pembangunan asrama mahasiswa dan broadband learning center (BLC).
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, adanya bantuan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan pendidikan di NTB. Dengan asrama ini, mahasiswa diharapkan dapat fokus dalam kegiatan belajar.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan direksi BUMN yang memberikan dukungan membangun asrama. Ada 11 BUMN dan memang saya merasa asrama penting, untuk bisa nyaman, sehingga mahasiswa-mahasiswi bisa belajar dengan baik dengan tenang," kata dia di UTS NTB, Minggu, 31 Desember 2017.
Rini mengatakan, BUMN merupakan perusahaan negara, artinya merupakan milik semua rakyat Indonesia. Oleh karenanya, dia berharap BUMN dapat berkontribusi lebih untuk masyarakat Indonesia.
"Saya berharap ke depan bukan itu saja, BUMN ini tiga tahun terakhir di bawah Presiden Jokowi menekankan BUMN itu perusahaan dimiliki negara berarti perusahaan dimiliki kita semua oleh rakyat Indonesia," ujar dia.
Dia menekankan, BUMN mesti memiliki program yang memberikan dukungan dalam perbaikan kehidupan bangsa.
"Oleh karena itu, BUMN harus bisa memberikan dukungannya, memberikan program-program yang dapat memperbaiki kehidupan bangsa. Oleh karena itu, kita mempunyai moto BUMN untuk Negeri," tukas dia.
Sebagai tambahan, bantuan ini diberikan 11 BUMN, antara lain, PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bank BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pertamina, PT Semen Indonesia Tbk, PT PLN, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk.
Advertisement