Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan perjalanan kereta rel listrik (KRL) lintas Tanah Abang-Parung Panjang dan Poris-Kalideres telah kembali normal. Hal tersebut telah pulihknya pasokan listrik dari PT PLN.
Vice President Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, memang ‎sempat terjadi permasalahan suplai listrik dari PLN yang sempat berimbas ke Gardu Listrik KRL.
Akibanya, pada pukul 7.30 wib perjalanan KRL lintas Tanah Abang-Parung Panjang dan sebaliknya serta lintas Poris-Kalideres dan sebaliknya sempat mengalami gangguan sekitar 20 menit.
Advertisement
Baca Juga
"Sekitar pukul 08.00 WIB listrik aliran atas kembali normal," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/1/2017).
Namun, lanjut Eva, saat ini perjalanan krl lintas Tanah Abang-Parung Panjang dan Poris-Kalideres kembali normal. Selain itu, proses antrean KRL di lintas sudah kembali terurai.
"Bagi pengguna jasa yang tetap menggunakan KRL dihimbau tetap memperhatikan keselamatan dan keamanannya dengan tidak memaksakan diri untuk masuk apabila KRL telah penuh," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pasokan Listrik Terganggu, Layanan KRL Serpong Berhenti
Sebelumnya, layanan kereta rel listrik (KRL) dari arah Serpong dilaporkan berhenti. Hal ini disebabkan oleh gangguan pasokan listrik dari PT PLN (Persero).
Berhentinya layanan kereta tersebut diungkapkan oleh Pengamat Penerbangan Avlin Lie melalui akun Twitternya @alvinlie21.
"Temen-teman yang mau naik KRL dari arah Serpong, urungkan niat karena listrik mati. KRL berhenti total," kata dia seperti dikutip dari akun Twitternya.
VP Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku induk dari PT PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Agus Komarudin membenarkan jika ada gangguan listrik untuk KRL. Namun untuk detailnya merupakan kewenangan dari KCI.
"Memang tadi ada gangguan listrik. Tapi coba tanya ke KCI," kata dia.
Sebelumnya juga terjadi gangguan listrik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Upaya pemulihan yang disertai dengan manajemen krisis yang baik mampu mengantisipasi risiko sehingga investor tetap dapat bertransaksi dengan normal pada perdagangan di awal tahun 2018," jelas Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono.
Diketahui, Sempat terjadi gangguan listrik di gedung BEI pada hari ini, Selasa, 2 Januari 2018, pukul 07.14 waktu JATS tanpa ada gangguan di sistem perdagangan efek Jakarta Automated Trading System (JATS).
Setelah melalui berbagai upaya pemulihan dan manajemen krisis yang baik, pada pukul 08.15 waktu JATS, diputuskan bahwa perdagangan telah berjalan normal seperti biasa tanpa adanya perubahan jadwal perdagangan.
Advertisement