Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan, perekonomian di daerah akan tumbuh tinggi di 2018. Hal ini didorong berlangsungnya 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berlangsung pada tahun ini.
Enggar mengatakan, seperti yang terjadi sebelumnya, jumlah uang yang beredar di masyarakat pada tahun politik akan lebih besar. Hal ini terkait dengan belanja para kandidat yang akan maju dalam pilkada tersebut.
"Ini tahun politik, uang beredar banyak. Jadi perdagangan tidak perlu khawatir, baik dari uang kumpul, cetak kaus, sablon, orang ngumpul pasti sediakan makanan," ujar dia di Kantor Kemendag, Kamis (4/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengungkapkan, dengan banyaknya uang yang beredar, bisa menggerakkan kegiatan ekonomi dan membuat pertumbuhan ekonomi di daerah lebih tinggi. Namun hal tersebut diharapkan seiring dengan terjaga tingkat inflasi di daerah.
"Jadi peningkatan ekonomi di daerah pasti meningkat. Yang soal adalah bagaimana peningkatan itu tidak ada push terhadap inflasi. Itu yang harus dijaga," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk fokus bekerja di 2018, meskipun tahun ini merupakan tahun politik. Sejumlah program pemerintah juga telah ditetapkan agar menjadi fokus di 2018 ini.
"Untuk tahun ini, walaupun 2018 adalah tahun politik, sekali lagi saya minta tetap fokus bekerja. Terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketimpangan, menurunkan angka kemiskinan," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menurut dia, di bidang ekonomi dan investasi, Indonesia telah mendapatkan berbagai perbaikan peringkat dari lembaga rating internasional. Hal ini harusnya bisa menjadi modal bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.
‎"Kepercayaan dunia internasional kepada kita juga semakin tinggi karena melihat apa yang sudah kita kerjakan, baik reformasi di perizinan, deregulasi maupun perbaikan dalam kemudahan berusaha. Data terakhir Fitch rating mengumumkan kenaikan peringkat dari sebelumnya BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil," kata dia.
Dan pada tahun ini, para menterinya diharapkan bisa fokus untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dalam negeri agar tahan terhadap guncangan ekonomi global.
"Faktor utama yang memicunya adalah upaya indonesia untuk terus meningkatkan ketahanan ekonominya terhadap guncangan terutama guncangan eksternal dan secara konsisten kita bisa terus menjaga stabilitas itu.‎ Dan apa yang sudah kita kerjakan pada tahun lalu harus kita perbaiki terus di 2018 ini," tandas dia.
Tonton Video Pilihan Ini:
BKPM: Tahun Politik Dorong Kegiatan Ekonomi RI
Indonesia memasuki tahun politik pada 2018. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilakukan secara serentak di 17 provinsi. Meski demikian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melihat 2018 menjadi tahun positif bagi sektor ekonomi Indonesia.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, kegiatan kampanye pada 2018 akan turut merangsang pertumbuhan ekonomi.
"Tahun politik ini stimulatif untuk sektor ekonomi. Keberadaan kampanye turut mendorong menggerakkan kegiatan ekonomi, seperti adanya quick qount, pencetakan spanduk hingga promosi iklan," tutur dia di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Selasa (2/1/2018).
"Berbagai acara pada saat kampanye pasti akan menyediakan makanan dan minuman, yang otomatis berpengaruh pada jasa sewa katering. Sektor jasa lainnya semisal angkutan, penginapan, dan kebersihan juga akan tergunakan," tambahnya.
Dia menyatakan, hampir di setiap negara keberadaan kegiatan politik seperti pemilihan umum itu menstimulus kegiatan ekonomi. "Karena itu pasti akan berdampak kepada perputaran uang di suatu negara," ujar dia.
Thomas juga menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang muncul pada saat proses politik berlangsung. Dia berkata, pemerintah acapkali mengeluarkan kebijakan-kebijakan populer yang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Maka dari itu, tahun politik itu biasanya tahun yang baik untuk ekonomi," kata dia.
Advertisement