Sukses

Ada KA Bandara, Perjalanan KRL Duri-Tangerang Berkurang

Kemenhub akan menambah rangkaian kereta seiring pengurangan perjalanan KRL Duri-Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pengoperasian kereta Bandara Soekarno-Hatta memberikan dampak pada kereta rel listrik (KRL) Duri-Tangerang. Dampaknya, perjalanan KRL tersebut berkurang sekitar 16 perjalanan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zufikri mengatakan, memang pengurangan volume perjalanan KRL Duri-Tangerang sudah dihitung sebelumnya.

"Sudah dihitung kok itu. Sudah ada. Jadi pengurangan sekitar 16 perjalanan," ujar dia di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Namun untuk mengompensasi pengurangan tersebut, lanjut dia, PT KCI akan menambah rangkaian (stamformasi) kereta dari 8-10 kereta menjadi 12 kereta. Selain itu, peron di stasiun juga diperpanjang untuk mengakomodasi panjang rangkaian kereta tersebut.

‎"Kalau kita ikuti juga KCI akan operasikan dengan 12 stamformasi. Jadi pengurangan sekitar 16 perjalanan tadi akan dikompensasi dengan penambahan stamformasi, artinya rangkaian diperpanjang. Yang tadinya katakan 8-10 kereta, kita perpanjang jadi 12 kereta dan peronnya sekarang juga KCI sedang memperpanjang," jelas dia.

Zulfikri menuturkan, penambahan kereta tersebut dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, diharapkan bisa mengakomodasi jumlah penumpang akibat berkurangnya volume perjalanan kereta.

"Kita hitungan kita sudah masuk. Bertahap ya karena pengadaannya juga prosesnya bertahap. Yang saya tahu mungkin belum (ditambah) karena masih yang sekarang ini dengan 42 (perjalanan kereta bandara) ini masih belum terganggu ya," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Ada KA Bandara, Waktu Tunggu KRL Duri-Tangerang Bakal Lebih Lama

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku akan mengurangi jumlah perjalanan KRL Commuter Line rute Duri-Tangerang ketika kereta (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) meningkatkan perjalanan dari 42 menjadi 82 perjalanan ke depan. Dengan kondisi tersebut, jarak antara kereta satu dan yang lain (headway) di lintas tersebut akan semakin lama.

Direktur Utama KCI, Muhammad Nurul Fadhilah mengungkapkan, selama kereta bandara masih melayani 42 perjalanan, maka tidak ada perubahan jadwal KRL lintas Duri-Tangerang. Akan tetapi, kondisinya akan berbeda bila KA bandara sudah menambah perjalanan menjadi 82 perjalanan.

"Kalau KA bandara sudah sampai 82 perjalanan, maka akan ada perubahan jadwal perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang dari 90 perjalanan menjadi 73 perjalanan," kata dia saat Konferensi Pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 4 Januari 2018.

Adapun perubahannya, untuk jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 04.55 WIB, sedangkan arah sebaliknya puku 05.45 WIB. Sementara, jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang ke Duri pukul 22.30 WIB dan arah sebaliknya 23.45 WIB.

"Untuk masyarakat yang jam keberangkatannya tidak bisa menyesuaikan dengan jam keberangkatan KRL, mohon maaf harus berpikir pindah moda transportasi karena kami tidak bisa menampung semua jam keberangkatan karena ada keterbatasan berbagi jalur dengan KA bandara," jelas Fadhilah.

Akibat harus saling berbagi slot dengan KA bandara, diakui Fadhilah, akan membuat headway KRL lintas Duri-Tangerang menjadi lebih lama. Dengan pengurangan jumlah perjalanan KRL jurusan tersebut, maka headway akan menjadi 30 menit.

"Tidak bisa dihindari headway akan jadi lebih lama dari tadinya 15 menit menjadi 30 menit. Itu dengan catatan 82 perjalanan KA bandara ya. Kalau masih 42 perjalanan, perjalanan KRL tetap, tidak ada perubahan," dia menegaskan.