Sukses

Ingin Izin Dipercepat, Menteri Rini Lobi Wagub Sandi

Menteri BUMN Rini Soemarno pagi ini berolahraga dan dilanjutkan sarapan bubur bersama dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pagi ini berolahraga dan dilanjutkan dengan sarapan bubur bersama dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Dalam olahraga dan sarapan bersama ini, kedua pejabat tersebut membahas beberapa hal terkait proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh BUMN di wilayah DKI Jakarta.

Nampak sambil berjalan kaki mengitari Monumen Nasional (Monas), Rini berbincang dengan Sandiaga mengenai progres pengerjaan Transit Oriented Development (TOD) di beberapa Stasiun PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Dalam obrolan itu, Menteri Rini mengungkapkan keinginan dari beberapa Direktur Utama (Dirut) BUMN kepada Sandiaga. Para Dirut BUMN tersebut ingin agar proses perizinan dan administrasi pembangunan TOD bisa lebih dipercepat.

Keinginan direksi BUMN tersebut pun disambut positif oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Bisa itu, bisa, nanti kita tindaklanjuti," ucap Sandiaga di Jakarta, Senin (8/1/2017).

Saat ini sejumlah BUMN tengah mengembangkan TOD di beberapa Stasiun, diantaranya Perum Perumnas di Stasiun Tanjung Barat, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di Stasiun Pasar Senen dan PT PP (Persero) Tbk di Stasiun Juanda.

Tak hanya itu, Sandiaga juga mengaku tengah bekerjasama dengan PT PP untuk membangun TOD di Stasiun Tanah Abang. "Nanti kita akan hubungkan TOD ini dengan Pasar Tanah Abang," tegas dia.

Setelah berolahraga kurang lebih 45 menit. Keduanya melanjutkan pembicaraan lebih detail di rumah makan bubur di daerah Pecenongan. Tak menggunakan kendaraan, keduanya memilih berjalan kaki dari Monas.

Di sana Sandiaga dan Menteri BUMN menggelar rapat tertutup sambil menyantap bubur.

Usai acara, Rini menyebutkan materi pembahasan yang dilakukan dengan Sandiaga adalah mensinergikan BUMN dengan BUMN dalam membangun infrastruktur untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jakarta.

"Kita bicarakan bagaimana kita bisa mendorong pembangunan di DKI, kami kan sedang usulkan untuk TOD. Jadi stasiun itu make use dalam arti bisa ada perumahan MBR," ucap Rini.

Tak hanya itu, dirinya juga berpesan dalam TOD ini juga ada space untuk para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Jadi ada area khusus untuk UMKM, pengembangannya apakah bisa BUMN itu sendiri atau kerjasama dengan BUMD," tutup dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Wika dan KAI Akan Bangun Hunian TOD di Pasar Senen

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui anak usahanya, yakni PT Wika Gedung, bekerja sama dengan PT KAI akan membangun hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Pasar Senen Jakarta. Setidaknya, ada tiga tower yang akan dibangun.

Direktur Human Capital dan Pengembangan Investasi PT Wika Gedung Nur Al Fatah mengatakan, dari tiga tower, terdapat satu tower yang diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dia mengatakan, akan mengalokasikan sekitar 30 persen hunian itu untuk kalangan MBR.

"Nanti peraturannya minimal 20 persen-30 persen untuk MBR. Sisanya kita jual ke pasar biasa," ujar dia.

Nur mengatakan, pembangunan hunian dengan konsep TOD ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan hunian layak. Dia mengatakan, kendati akan groundbreaking, hunian tersebut belum bisa dipasarkan. Saat ini, pihaknya tengah mengurus perizinan untuk pemasaran.

Dia mengatakan, tower tersebut tidak dibangun di atas stasiun. Akan tetapi, dia bilang, lokasinya tidak jauh dari stasiun Pasar Senen.

"Di lokasi stasiun tapi bukan mengangkangi rel, bukan. Tapi ada tanah bebas yang sekarang enggak digunakan ke depan nanti untuk pengembangan berikutnya di stasiun," ujar dia.