Sukses

Jual Kantong Kotoran Anjing Gambar Trump, Pria Ini Raup Miliaran

Pria di Amerika Serikat mendapat ide untuk membuat kantong kotoran anjing dengan cetakan gambar Donald Trump.

Liputan6.com, Jakarta - Satu cara agar sebuah bisnis bisa sukses besar adalah dengan menemukan inovasi dari produk yang ingin dijual. Inilah yang dilakukan oleh pria 27 tahun asal Amerika Serikat, Paul.

Tak disangka, hanya dengan menjual kantong khusus kotoran anjing bergambar Donald Trump, ia meraup untung miliaran dalam setahun.

Seperti dilansir dari CNBC, Rabu (10/1/2018), bisnisnya ini bermula saat Paul menyadari bahwa Donald Trump mampu dengan mudah menarik perhatian massa yang besar. Ia kemudian mendapat ide untuk membuat kantong kotoran anjing dengan cetakan gambar Trump di atasnya.

Saat baru diluncur ke pasaran, produk milik Paul belum terlalu laku karena saat itu Donald Trump masih berstatus sebagai bakal calon dari Partai Republikan. Namun kini, satu setengah tahun setelahnya saat Donald Trump telah menjadi Presiden AS, Paul mengaku produk inovasinya mampu sukses besar.

Rata-rata selama setahun, Paul mampu mengantongi keuntungan penjualan US$ 150 ribu atau setara Rp 2 miliar.

"Tak pernah terlintas di pikiran saya bahwa menelurkan produk seperti ini bisa membuat saya menjadi seorang pengusaha," tutur dia.

 

Meski tidak memiliki latar belakang di bidang e-commerce, Paul tidaklah gentar. Dengan bekal tabungan dari gaji yang ia dapatkan sebelumnya ia membeli sebuah domain di internet. Hingga saat ini, sebagian besar penjualan kantong kotoran anjing miliknya ia lakukan via online.

 

2 dari 2 halaman

Pabrik di China

Sementara untuk produksi produk Paul memilih untuk memanfaatkan pabrik di China. Hal ini ia lakukan karena banyak pabrik lokal yang menolak membuatkan kantong kotoran sesuai kemauannya karena mereka merupakan pendukung Donald Trump.

"Dalam minggu pertama, saya mampu menjual 24 ribu kantong kotoran. Sebagian besar konsumen memilih untuk membeli paket satu isi tiga dengan harga US$ 12,99," terang Paul.

Tak jarang, pria pecinta anjing ini juga sering mendapat teror karena merilis produk yang dinilai ofensif. Meski demikian, ia tidak takut dan tetap lanjut menjalankan bisnis yang sudah dirintisnya.

"Saya tetap bangga bisa menjadi pengusaha yang membuka lapangan kerja di negara ini, yang secara tidak langsung bisa membantu perekonomian," kata Paul.

"Akan selalu ada orang yang tidak suka, tapi itu tidak apa-apa. Masih ada orang yang menganggap produk ini sebagai humor saja," lanjut Paul lagi.

Video Terkini