Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Sudirman Baru yang merupakan stasiun bagi penumpang kereta bandara Soekarno Hatta telah berubah nama menjadi Stasiun BNI City. Dengan perubahan ini BNI akan menyediakan segala fasilitas transaksi keuangan dari para pengguna kereta bandara difasilitasi oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Bagi BNI, dengan penggantian nama Stasiun Sudirman Baru menjadi Stasiun BNI City ini diharapkan menambah loyalitas nasabah BNI semakin meningkat.
"Sudah ada hitung-hitunganya mengenai branding ini, tapi yang jelas kita ingin loyalitas nasabah kita meningkat dan mengenalkan ke masyarakat bahwa semua kalau ke bandara dimulai dari sini," ucap Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto di Stasiun Sudirman Baru, Senin (8/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 2 Januari 2018, berbagai upaya telah dilakukan BNI untuk mendukung terselenggaranya pelayanan kereta bandara melalui kerja sama dengan para penyedia jasanya, baik PT KAI maupun PT Railink.
Kerja sama itu antara lain adalah membangun outlet baru dengan konsep BNI Digital Branch Devisa, yaitu kantor cabang yang tidak hanya berfungsi sebagai penyedia jasa perbankan, melainkan juga sebagai Money Changer.
Outlet khusus tersebut melayani Pembukaan Rekening, Transaksi Tarik Tunai dan setor, penukaran valuta asing, penjualan dan top up produk uang elektronik yaitu BNI TapCash, hingga bill payment.
"Karena karakteristik penumpang di sini butuh pelayanan cepat, yang buru-buru, tidak akan berlama-lama di Stasiun BNI City," tegasnya.
Melengkapi outlet khusus tersebut, Stasiun BNI City juga memiliki 2 mesin ATM BNI dan 1 mesin ATM Bersama di lokasi yang berbeda dan 1 mesin ATM di stasiun Soetta.
Â
Peran BNI di Proyek Kereta Bandara
Perlu diketahui, peran BNI dalam proyek transportasi khususnya di kereta api cukup signifikan. Sindikasi Pembiayaan project KA Bandara Soetta (bersama 3 bank lainnya) dengan porsi pembiayaan dari BNI sebesar Rp 515,27 miliar (25 persen dari total kredit sindikasi kepada PT KAI & PT Railink).
Kredit sindikasi ini terdiri atas fasilitas Kredit Investasi (KI) kepada PT KAI sebesar Rp 362,27 Miliar dan fasilitas KI kepada PT Railink sebesar Rp 153 miliar.
Kredit sindikasi tersebut menambah catatan dukungan BNI terhadap Kelompok Usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI). Total pembiayaan yang disiapkan BNI untuk pengembangan kelompok usaha PT KAI adalah sekitar Rp 7,843 triliun.
Pembiayaan yang disiapkan tersebut termasuk untuk pembiayaan sindikasi LRT sebesar Rp 2,78 triliun; Kredit Investasi Sindikasi untuk pengadaan gerbong dan lokomotif, Kredit Investasi Sindikasi Proyek Prasarana KA Basoetta; Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Kereta Commuter Indonesia; dan Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Railink.
Advertisement