Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti menyatakan, harga penjualan beras kualitas medium di pasar akan lebih rendah Rp 100-150/kg dari Harga Eceran Tertinggi (HET) di wilayah masing-masing.
Peraturan mengenai pasaran harga beras jenis medium itu terlampir dalam surat yang dikirimkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) kepada Perum Bulog Nomor 31/M/-DAG/SD/1/2018 tertanggal 5 Januari 2018.
"Kita telah dapat instruksi dari Kemendag, untuk melakukan Operasi Pasar (OP) beras kualitas medium sembari mencantumkan informasi harga yang lebih rendah, dengan margin Rp 100-150/kg dari HET di wilayah masing-masing," ujar Djarot di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Perum Bulog sebelumnya sempat mengadakan OP beras jenis medium pada November 2017, dengan harga yang lebih rendah, yakni Rp 8.100. Namun, ternyata itu belum dapat menurunkan harga pasarannya.
"Kita (Perum Bulog) sekarang diarahkan oleh Kemendag untuk menurunkan harga dengan margin Rp 100-150/kg. Terkait perhitungan per wilayahnya bagaimana, itu akan diatur oleh pihak kami yang tersebar di 26 Divisi Regional di seluruh Indonesia," tutur dia.
Menurut data dari Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017, tiap daerah memiliki Harga Eceran Tertinggi yang berbeda-beda. Untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan-Bali dan NTB- Sulawesi, beras medium memiliki HET sebesar Rp 9.450.
Untuk wilayah Sumatera lainnya, NTT dan Kalimantan, nominal HET untuk beras medium adalah Rp 9.950. Wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua memiliki HET terbesar, yakni Rp 10.250.
Pada pelepasan OP beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Perum Bulog merilis harga beras medium di pasaran Jakarta dengan pengurangan sebesar Rp 150/kg dari HET.
"Harga beras medium di Pasar Jakarta kini dilepas menjadi Rp 9.300/kg," ucap Menteri Perdagagan Enggartiasto Lukita pada saat pelepasan OP beras di Jakarta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Bulog Gelontorkan Beras Medium ke Pasar Tradisional
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, Perum Bulog akan segera menyalurkan beras medium ke pasar-pasar tradisional, khususnya di DKI Jakarta. Hal tersebut menyusul keluhan dari pedagang soal sulitnya mendapatkan beras jenis tersebut.
‎"Per besok harus sudah rata semuanya, seluruh pasar tradisional sudah masuk beras Bulog jenis medium. Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur (Wagub) DKI (Sandiaga Uno) dan Wagub segera ambil langkah‎," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin 8 Januari 2018.
Enggartiasto mengungkapkan, beras medium tersebut akan dijual dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras yang sebesar Rp 9.450 untuk wilayah Jawa. Namun, Enggartiasto tak mengungkapkan berapa besar beras medium yang akan digelontorkan ke pasar tradisional ini.
"Ini dengan harga tidak boleh lebih dari HET. Masif semuanya. (Pokoknya) Di daerah yang terjadi kenaikan cukup besar. Berapa pun kebutuhannya, kita gelontorkan‎," kata dia.
Menurut Enggartiasto, setelah digelontorkan, para pedagang di pasar tradisional harus menjual beras medium dengan harga tak melebihi HET. Untuk memastikan hal tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Pangan akan turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan.
"Seluruh pedagang Pasar Jaya sudah menjual itu. Itu akan dikawal dengan Satgas Pangan. Kalau ada pedagang menghindar tidak mau jual, nah itu berperkara," ujar dia.
Advertisement