Liputan6.com, Jakarta - Kekhawatiran terhadap kondisi keuangan menjadi salah satu penyebab utama masalah pernikahan. Bahkan dapat sebabkan pernikahan berantakan. Hal itu berdasarkan survei terbaru oleh firma hukum di Inggris.
Sebuah jajak pendapat dilakukan oleh firma hukum Slater dan Gordon kepada lebih dari 2.000 orang dewasa menemukan kalau kekhawatiran soal uang menjadi salah satu alasan mengapa pasangan suami istri berpisah. Satu dari lima orang mengatakan kalau penyebab terbesar dari perselisihan pernikahan yaitu soal uang.
Bahkan ada julukan hari perceraian oleh pengacara pada hari pertama masuk kerja di tahun baru lantaran meningkatnya jumlah orang yang ingin akhiri pernikahan mereka usai alami tekanan usai Natal dan Tahun Baru.
Advertisement
Baca Juga
"Hubungan yang sudah menunjukkan keretakan cenderung terjadi di bawah tekanan dan biaya tambahan saat Natal," ujar Lorraine Harvey, Pengacara di firma Slater dan Gordon, seperti dikutip dari laman the Independent, Kamis (11/1/2018).
Lebih dari sepertiga responden mengatakan, kalau tekanan keuangan merupakan tantangan terbesar bagi pernikahan mereka. Sedangkan seperlima menyatakan kalau sebagian mereka berargumen soal uang.
Satu dari lima orang yang disurvei menyatakan kalau menyalahkan pasangan mereka atas kekhawatiran kondisi keuangan. Sisi lain menuduh pasangan boros dan gagal menganggarkan penghasilan dengan benar.
Berdasarkan data biro statistik nasional di Inggris menunjukkan kalau 107 ribu pasangan bercerai pada 2016, naik 5,6 persen dari tahun sebelumnya.
"Uang menjadi masalah umum, jika seseorang merasa kalau pasangan mereka tidak menarik secara finansial,hal itu dapat memicu kemarahan," ujar Harvey.
Ia menambahkan, banyak pasangan berusaha mempertahankan pernikahannya, akan tetapi tekanan tambahan dan persepsi orang lain di sekitar mereka bahagia, hal itu akan semakin sulit. Bahkan hal tersebut terburuk untuk mencoba mempertahankan pernikahan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Tips Kelola Keuangan
Nah untuk menghindari hal-hal yang berisiko ke depannya, berikut ini ada beberapa tips yang bisa membantu Anda mengelola keuangan dengan baik:
• Karena sudah bercerai, tentunya pola kehidupan anda berbeda dari sebelumnya. Cobalah untuk meringkas biaya pengeluaran sehari-hari dan sesuaikan dengan pemasukan yang didapatkan.
• Cobalah untuk membuat anggaran pengeluaran yang memang sesuai dengan kebutuhan Anda.
• Rencanakan untuk karir ke depannya. Banyak wanita yang pada saat menikah tidak bekerja kemudian sedikit kesusahan untuk kembali ke kehidupan kerja. Namun mau tidak mau Anda harus mulai merencanakan pekerjaan yang bisa menambah pemasukan.
• Bila terlalu sulit untuk masuk kembali ke dunia kerja, Anda bisa coba untuk membuka bisnis kecil. Bisnis yang dibuka dapat disesuaikan dengan skill dan kondisi pasar. Namun pelajari terlebih dahulu bisnis tersebut sehingga Anda tidak mengalami masalah ke depannya.
• Jika rumah yang ditempati cukup besar,akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan untuk mengecilkan hunian itu. Rumah yang besar tentunya membutuhkan biaya perawatan yang besar pula, tentunya ini akan menjadi beban apalagi jika pemasukan masih pas-pasan.
• Atau Anda boleh menjadikan rumah lama sebagai investasi yang dapat menambah pemasukan setiap waktunya.
• Terapkan gaya hidup hemat, jangan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Ingat kondisi anda sudah berbeda dari sebelumnya.
• Usahakan untuk selalu menyisihkan uang untuk menabung, meskipun dalam jumlah yang kecil seklaipun. Tabungan tersebut akan sangat berguna untuk kondisi darurat ke depannya.
Mengubah Pola Pikir Setelah Perceraian
Kondisi keuangan setelah bercerai tentunya tidak bisa disamakan dibanding ketika masih menikah. Terutama bagi anda yang tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan.
Anda harus mulai mengubah pola pikir tentang mengelola keuangan yang bijaksana. Kelola keuangan Anda yang benar akan menghindarkan diri dari risiko-risiko buruk yang mungkin saja terjadi ke depannya.
Advertisement