Sukses

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Pinjamkan Uang ke Pacar

Niat hati ingin membantu pacar, tetapi ada kalanya kebiasaan utang-piutang ini malah memicu pertengkaran.

Liputan6.com, Jakarta - Niat hati ingin membantu pacar, tetapi ada kalanya kebiasaan utang-piutang ini malah memicu pertengkaran. Meminjamkan uang kepada pacar memang cukup riskan,  kalau kalian tidak pandai dalam menata hubungan.

Jika kamu tengah berada pada kondisi harus meminjamkan uang pada pacar, bisa baca tipsnya dari Swara Tunaiku. Bagaimana agar hubungan tetap langgeng dan terhindar dari konflik, meski sedang berurusan dengan masalah uang:

1. Pertimbangkan sisi positif dan negatif

Sebelum meminjamkan uang, lihat dulu sisi positif dan negatifnya. Ketika kamu memutuskan untuk memberikan pinjaman, adakah alasan kuat yang melatarbelakangi keputusan tersebut? Kamu pun harus yakin kalau pacar benar-benar perlu uang dalam waktu cepat.

Meskipun demikian, jangan sekali pun kamu memberikan pinjaman karena ingin menjaga hubungan tetap harmonis. Butuh rasa saling percaya dan kejujuran untuk sampai pada hubungan yang sehat. Jika benar-benar cinta, si pacar pasti tak akan marah saat kamu tak bisa memberikan pinjaman.

2. Korek informasi secara mendalam

Jika ingin sama-sama belajar mengelola keuangan, kamu tidak perlu canggung saat harus mengorek alasan kenapa dia butuh uang. Takutnya, dia butuh uang hanya untuk memenuhi kebutuhan sekunder. Sebagai pacar, tak perlu takut untuk saling mengingatkan.

Korek secara mendalam, kenapa dia butuh uang? Apakah dia sudah sering meminjam uang padamu atau ini baru pertama kalinya?

2 dari 3 halaman

3. Sepakati waku pembayaran

Kamu dan pacar wajib membuat kesepakatan terkait tenggang waktu pembayaran. Dengan cara ini, si pacar bisa lebih semangat untuk segera membayar utang. Buat kesepakatan secara rinci, terkait dengan besar cicilan tiap bulan dan target pelunasan.

Dengan demikian, kalian akan sama-sama enak dan lebih nyaman. Seandainya, si pacar tidak bisa melunasi utang sesuai target, bisa kamu jadikan pelajaran yang berharga untu ke depannya.

4. Berani menolak

Jika dirasa alasan si pacar kurang kuat, kamu harus berani menolak permintaannya. Rasa cinta dan sayang tentu membuatmu ingin memberikan yang terbaik. Namun, berutang bukan satu kebiasaan yang baik.

Takutnya, kalian bisa terjebak pada masalah finansial. Dan akhirnya putus karena masalah uang. Dalam suatu hubungan, kebiasaan berutang memang cukup riskan untuk memicu masalah. Jangan sampai deh hubungan hancur berantakan karena masalah utang.

3 dari 3 halaman

5. Wajib tahu tujuan alokasi uang

Sebagai pemberi utang, kamu berhak untuk menanyakan tujuan meminjam uang. Hal ini melihat besar kemungkinannya kamu dan pacar bisa menjadi pasangan suami-istri di masa depan. Sehingga, harus belajar untuk saling jujur, apalagi soal finansial.

Tanyakan apakah uang tersebut untuk keperluan penting seperti membayar utang atau untuk membantu orang tua? Namun, tidak perlu bertanya secara mendetail, ya. Semoga saja uang tersebut memang benar-benar untuk hal yang penting dan bukan untuk hura-hura. 

Kamu tetap bisa membantu si pacar dengan catatan selalu mengingatkan akan pentingnya mengatur keuangan. Sesuaikan dengan kemampuan kantong.

Membantu pacar tidak jadi masalah asal sesuai dengan kemampuan kantong. Jika memang tidak ada uang, maka tidak perlu memaksakan diri. Misalnya, kamu hanya kuat meminjamkan uang sebesar lima juta.

Ungkapkan secara jujur akan hal ini.  Ada juga cari lain yang bisa ditempuh tanpa perlu melibatkan pihak ketiga yaitu dengan mengajukan pinjaman pada institusi perbankan.