Liputan6.com, Jakarta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan telah membayar klaim kepada nasabah bank yang izinnya dicabut sebesar Rp 36,8 miliar sepanjang 2017. Total jumlah rekening yang tersimpan mencapai 6.585 rekening.
Terhitung sejak LPS beroperasi pada 2005, keseluruhan klaim yang dibayarkan mencapai Rp 984,6 miliar, dengan jumlah rekening sebanyak 150.641.
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menuturkan, dari seribu lebih rekening tidak layak bayar pada 2017, hanya 19 saja yang bunga simpanannya di atas bunga penjaminan LPS.
Advertisement
Baca Juga
"Selama pembayaran klaim tahun lalu, terdapat 1.292 rekening tidak layak bayar, yang kebanyakan disebabkan oleh rekening yang terkait dengan kredit macet. Dari keseluruhan total itu, hanya ada 19 rekening tidak layak bayar karena bunga simpanannya di atas bunga penjaminan LPS," papar dia di Equity Tower di Jakarta, Jumat (12/1/2018).
"Masyarakat sekarang sudah semakin tahu dan paham mengenai ketentuan persyaratan layak bayar dan simpanan yang dijamin," dia menambahkan.
Sementara itu, LPS telah melikuidasi 9 BPR yang izin usahanya dicabut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2017. Dari sembilan bank tersebut, dua di antaranya berada di Jawa Timur. Selebihnya, tujuh bank lain berasal dari Jakarta, Sumatera Utara, Riau, Banten, Bali, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah.
"Sampai saat ini, LPS telah melakukan likuidasi terhadap 85 bank, yang terdiri dari 1 bank umum, 79 BPR, dan lima BPRS. Dari jumlah tersebut, yang telah selesai proses likuidasinya sebanyak 69 bank," terang Halim.
Halim juga turut memublikasikan jumlah total aset LPS pada akhir tahun lalu, yang secara nominal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
"Total aset kami hingga November 2017 mencapai Rp 86,81 triliun, atau tumbuh 18,9 persen dari 2016 yang sebesar Rp 73,01 triliun. Bentuk aset itu sendiri 96,9 persen berupa penempatan investasi, yaitu sebesar Rp 84,12 triliun," sebut dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Suku Bunga Rendah, Nasabah Lirik Investasi Beri Imbal Hasil Besar
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat uang simpanan dengan saldo di atas Rp 2 miliar, jumlah rekeningnya naik 0,11 persen menjadi 249.274 rekening pada November 2017. Jumlah rekening bersaldo Rp 2 miliar yang hanya naik tipis itu dinilai lantaran suku bunga rendah.
Sekretaris LPS Syamsu Adinugroho menuturkan, terlalu dini bila menyimpulkan jumlah rekening bersaldo di atas Rp 2 miliar hanya naik tipis dalam satu bulan.
Akan tetapi, bila melihat suku bunga cenderung stagnan dan relatif kecil dapat mendorong nasabah besar melirik produk investasi yang beri imbal hasil besar.
"Melihat bunga yang cenderung stagnan dan relatif kecil bisa jadi nasabah besar mulai melihat alternatif penempatan di luar produk bank," ujar Syamsu saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/1/2018).
Ia menambahkan, hal itu wajar karena nasabah besar juga cenderung mencari optimalisasi dana. Seperti diketahui, LPS mencatat uang simpanan dengan saldo di atas Rp 2 miliar, jumlah rekeningnya naik 0,11 persen menjadi 249.274 rekening pada November 2017. Pada posisi Oktober 2017, jumlah rekeningnya mencapai 248.996 rekening.
Akan tetapi, jumlah nominal simpanannya turun 0,47 persen (MoM) dari Rp 3.028.238 miliar pada Oktober 2017 menjadi Rp 3.014.050 miliar pada November 2017.
Adapun per akhir November 2017, jumlah rekening untuk simpanan dengan nilai saldo sampai dengan Rp 2 miliar tumbuh 3,43 persen (MoM) dari 230.852.844 rekening (Oktober 2017) menjadi 238.763.058 rekening (November 2017).
Jumlah nominal simpanannya juga meningkat 1,63 persen (MoM), dari posisi akhir Oktober 2017 sebesar Rp 2.229.452 miliar, menjadi Rp 2.265.684 miliar pada akhir November 2017.
Total rekening simpanan per November mencapai 239.012.332 rekening, naik 7.910.492 rekening dalam waktu sebulan atau 3,42 persen dibanding posisi jumlah rekening Oktober 2017 yang sebesar 231.101.840 rekening. Demikian mengutip keterangan tertulis, Selasa (2/1/2018).
Dilihat dari jenis simpanan (tabungan, deposito, dan giro), jenis simpanan yang jumlah rekeningnya mengalami kenaikan paling tinggi adalah tabungan. Kenaikannya mencapai 3,52 persen dari 224.074.143 rekening pada Oktober 2017, menjadi 231.954.376 rekening pada November 2017.
Sementara itu, kenaikan nominal simpanan tertinggi juga dialami oleh simpanan jenis tabungan, yaitu tumbuh 2,95 persen, dari Rp 1.564.902 miliar pada Oktober 2017 menjadi Rp 1.611.132 miliar pada November 2017.
Advertisement