Liputan6.com, New York - Manufaktur jadi industri yang penting dalam mendukung kemajuan perekonomian sebuah negara. Tahun ini, World Economic Forum (WEF) kembali mengeluarkan daftar negara dengan daya saing manufaktur terbaik di dunia. Daftar negara tersebut dirangkum dalam laporan Readiness for The Future of Production Report.
Laporan tersebut mengukur kesiapan 100 negara di bidang manufaktur. Ada dua penilaian besar yang menjadi indikator yakni struktur produksi dan faktor-faktor penunjang produksi.
Advertisement
Baca Juga
Mana saja negara yang mampu menempati posisi puncak? Berikut ulasannya dilansir dari weforum.org, Rabu (17/1/2018)
8. Swedia
Skor: 7,5
Dari strukturnya, ekonomi Swedia dikarakterisasikan pada sektor manufaktur yang berorientasi pada ekspor berbasis pengetahuan, sektor jasa bisnis, dan sektor pelayanan publik. Perusahaan besar, baik manufaktur dan jasa, mendominasi ekonomi Swedia. Manufaktur teknologi di tingkat medium dan tinggi menyumbang 9,9 persen PDB negara ini.
7. Amerika Serikat
Skor: 7,8
Aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS) pada September berkembang dengan laju tercepat sejak Mei 2004. Situasi dan kondisi itu memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini.
Indeks manufaktur, yang juga dikenal sebagai indeks manajer pembelian (Purchasing Manager Index/PMI), tercatat 60,8, naik dari pembacaan Agustus yang hanya sebesar 58,8 dan yang tertinggi sejak Mei 2004.
6. Republik Ceko
Skor: 7,9
Industri otomotif merupakan industri yang jadi penyumbang terbesar ke hampir 24 persen pendapatan manufaktur Republik Ceko. Pada tahun 2010, Republik Ceko menghasilkan lebih dari satu juta mobil untuk pertama kalinya. Lebih 80 persen produks tersebut disalurkan untuk ekspor.
Â
5. China
Skor: 8,2
Kegiatan ekonomi nasional China terus menunjukkan pertumbuhan. Indeks pembelian manajer manufaktur (PMI) China berhasil mencapai level 51,6 pada Desember tahun lalu atau berekspansi. Aktivitas ekspor manufaktur juga mencatatkan rekor pada akhir tahun, dengan tumbuh ke level tertinggi selama enam bulan terakhir.
4. Swiss
Skor: 8,4
Produk unggulan negara Swiss adalah berupa jam tangan atau arloji yang memiliki desain yang sangat mewah dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu Swiss juga memiliki produk cokelat yang sangat terkenal dan di gemari oleh masyarakat diseluruh dunia. Bahkan Dari segi nilainya, Swiss menguasai setengah nilai produksi jam tangan dunia.
Â
Advertisement
3. Jerman
Skor: 8,7
Di Jerman, lembaga-lembaga riset berperan mendorong ekspor produk manufaktur berteknologi tinggi. Cerita kesuksesan Jerman membangun industri manufakturnya sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari peran jejaring lembaga-lembaga atau institut penelitian (research institutions) di negara ini. Salah satunya adalah Frauhofer Society.
Jaringan lembaga riset dan inovasi ini telah banyak membantu Jerman hingga menjadikannya eksportir terdepan produk-produk manufaktur berteknologi tinggi, walaupun upah tenaga kerja dan regulasi di negara ini termasuk tinggi dan ketat.
2. Korea Selatan
Skor: 8,9
Daya saing bidang manufaktur Korea Selatan cukup tinggi. Sebagai perbandingan, peran manufaktur dalam ekonomi pada negara-negara Asia Timur dan Pasifik kebanyakan melebihi Indonesia. Peran manufaktur terhadap ekonomi Tiongkok dan Korea Selatan mencapai 29,7 persen.
Â
1. Jepang
Skor: 9,0
Aktivitas manufaktur Jepang pada Desember 2017 berkembang pada laju tercepat dalam hampir empat tahun. Hal ini dikarenakan pesanan baru meningkat, sebuah survei yang direvisi menunjukkan pada hari ini sebagai sebuah tanda pertumbuhan ekonomi yang stabil akan berlanjut tahun ini.
Seperti dikutip dari Reuters, Indeks Pembelian Manajer Manufaktur Markit/Nikkei Japan Manufacturing (PMI) pada Desember sebesar 54,0, sedikit di bawah pembacaan awal sebesar 54,2 namun masih di atas pembacaan akhir 53,6 pada November.
Advertisement