Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan pelatihan bagi 5.000 tenaga lokal yang berpotensi menjadi calon pekerja proyek pengembangan kilang minyak (Refinery Development Masterplan Program /RDMP) di Refenery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur.
Region Manager Communication and CSR Pertamina Kalimantan, Yudi Nugraha mengatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan secara bertahap. Saat ini ada 30 lulusan SMK dan SMA dari 6 kelurahan sekitar wilayah ring I Kilang Balikpapan, tengah mengikuti pelatihan welder (juru las) di Balai Latihan Kerja ( BLK) Balikapan.
"Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual tenaga kerja di Kalimantan Timur untuk bersaing mendapatkan kesempatan bekerja," kata Yudi, di Jakarta, Kamis (18/1/2018).‎
Advertisement
Baca Juga
Menurut Yudi, para calon pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar area proyek akan dilatih dengan bidang khusus relevan dengan proyek, yakni terkait penerapan keselamatan kesehatan kerja, pendukung proyek seperti welder dan yang terkait dengan keahlian instrument.
Pertamina membagi program pelatihan menjadi tiga kelompok yakni tenaga HSSE seperti safetyman, safety inspector, dan first aider dengan durasi pelatihan selama enam hari.
Kelompok kedua adalah tenaga terlatih bersertifikasi seperti welder, rigger, pipe filter, dan scaffolder dengan durasi pelatihan selama 60 hari.
Serta, kelompok ketiga adalah tenaga terlatih bidang khusus seperti intrumentation, electrical, structure atau piping, dan civil building selama 12 hari.
‎"Pelatihan tersebut difokuskan bagi masyarakat di sekitar area proyek yang akan dilatih dalam tiga bidang khusus yang relevan," ucap Yudi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Total Kebutuhan Karyawan Kilang Balikpapan
Total kebutuhan tenaga kerja proyek RDMP Balikpapan yang mencapai 25 ribu orang, mayoritas adalah tenaga kerja terlatih yang diharuskan menguasai teknologi atau keterampilan tertentu, dan sebagian kecil di antaranya tenaga kerja pendukung seperti tenaga angkat, tenaga gali, supir, OB, dan cleaning service.
Yudi menambahkan, pelatihan keahlian yang didapat dapat menjadi bekal berharga bagi penerima.manfaat, bahkan setelah proyek RDMP Pertamina selesai, karena mereka sudah menjadi tenaga kerja siap pakai bersertifikat.
Pelatihan menggunakan fasilitas di lima balai latihan kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan di Kaltim dan bisa pula ditambah BLK di wilayah Kalimantan lainnya. Total BLK di Kalimantan ada 35 unit.
"Lima BLK di Kaltim berkapasitas 6.300 orang per tahun yang berlokasi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang. Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Paser," tutupnya.
Â
Advertisement
Demi Kemandirian Energi
RDMP di Refinery Unit V Balikpapan bertujuan meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi dengan meningkatkan produksi BBM dan non-BBM, meningkatkan kualitas produk BBM dari Euro II menjadi Euro V, dan nilai ekonomi kilang Pertamina.
Setelah RDMP, kapasitas pengolahan RU V Balikpapan akan bertambah 100.000 barel minyak mentah per hari atau naik 38 persen dari sebelumnya 260.000 barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
RDMP Balikpapan juga akan menambah produksi gasoline hingga 38 persen atau 100.000 barel per hari yang sekaligus mengurangi impor hingga 20 persen.
Selain itu, produk Solar bertambah 23 persen atau 30.000 barel per hari yang sekaligus mengurangi porsi impor 17 persen, LPG bertambah hingga 800 persen atau 930.000 ton per hari, dan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230.000 ton per tahun.
Selanjutnya, proyek akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang positif bagi pemerintah dan ekonomi masyarakat berupa peningkatan GDP hingga US$ 1,6 miliar. Proyek RDMP Balikpapan akan berjalan selama 43 bulan dengan tahapan pada Desember 2017 adalah penyelesaian FEED.
RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang akan dijalankan Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan (refinery development master plan/RDMP) dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR).