Liputan6.com, Jakarta - ‎Kawasan industri Jababeka menggelar Indonesian Art Exibition (IAE)‎. Adanya gelaran ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk membeli properti dan mendongkrak harga lahan di kawasan Jababeka.
CEO PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono, menyatakan pameran yang digelar di Jabebeka Convention Center (JCC) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, akan mampu menyedot perhatian investor.
‎Menuruti dia, pameran tersebut menjadi momentum bagi Jababeka untuk tidak hanya membangun kawasan industrial saja, tetapi juga fokus untuk pembangunan kebudayaan nasional. Dia meyakini dengan adaya pameran tersebut, akan mendorong peningkatan nilai properti dan juga tanah yang berada di sekitar Jababeka.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan begitu nilai tambah kita meningkat, harga properti juga meningkat. Tanah juga nilainya bisa naik, kalau 2 juta km persegi tanah di kita harganya satu dolar aja kan itu bisa US$ 2 triliun, lalu kemudian dihargai US$ 10 karena adanya seni dan budaya bisa jadi US$ 20 triliun. Kita paling kaya di dunia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Namun begitu, Darmono menyadari untuk meningkatkan nilai tambah produk pembangunan di Indonesia tidak hanya bisa dilakukan melalui pameran bertaraf internasional yang hanya sekali dua kali saja.
Pameran ini diharapkan menjadi pemantik agar ke depan banyak pihak yang dapat terlibat dalam pembangunan di kawasan industri.
"Kita ingin tunjukkan ke khalayak ramai bahwa ini bukan hanya industri saja, ini ada residencial, ini ada budaya, sehingga layak untuk menjadi tempat tinggal taraf internasional dan bisa jadi destinasi wisata juga dan segala macam yang bisa membuat developer di Indonesia mengikutinya," lanjut dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
70 Karya Seniman Lukis Indonesia
Terkait dengan pameran sendiri, penyelenggara akan mempromosikan lebih dari 70 karya-karya dari seniman lukis Indonesia dari segala periode sejak abad ke-19, dipelopori Raden Saleh.
Galeri-galeri papan atas Indonesia ikut bergabung dalam pameran ini, dan menampilkan pula karya lima maestro seni rupa Indonesia versi OHD yaitu Affandi, Kartika Afandi, Hendra Gunawan, Soedibio, H. Widayat, serta 159 karya seni batik lukis, patung, instalasi dan berbagai bentuk lainya. Oei Hong Djien, founder & collector dari OHD Museum juga akan menghadiri pameran.
Pihaknya juga memamerkan 20 guci dari Dinasti Ming dan Tang yang akan menghiasi ruang pameran dengan kapasitas 3.000 orang tersebut. Ditambah lagi dengan deretan karya dari galeri NU milik Gus Mus dan ditemani oleh 34 seniman Ancol, 5 humanoid dari Kota Tua Jakarta serta akan menampilkan beberapa tanaman bonsai super pilihan.
"Pameran ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan industri kreatif Indonesia, mendorong penciptaan devisa negara, dan meningkatkan citra Indonesia dalam seni budaya yang tak kalah dengan negara lain," tandas dia.
Advertisement