Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, saat ini sudah masuk ke zaman revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 basisnya ialah digitalisasi, ilmu komputer dan analisa bigdata.
Jokowi menambahkan, perwujudan dari revolusi industri 4.0 pun macam-macam. Antara lain kecerdasan buatan (artificial intelligence), bioteknologi, teknologi fisik, dan lain-lain.
Baca Juga
"Industri keuangan juga harus bersiap diri menyongsong revolusi industri keempat ini. Artificial intelligence mudah sekali masuk dunia digital Facebook, Twitter, Instagram, media sosial jejaknya bisa digunakan targeting marketing, politik," kata Jokowi, di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Advertisement
Jokowi mengatakan, revolusi industri keempat membuat perubahan-perubahan yang signifikan. Sebutnya, bioteknologi bisa digunakan untuk rekayasa pangan.
"Bioteknologi juga sama rekayasa di bidang agro. Orang takut tambah penduduk akan kesulitan pngan. Tidak, menurut saya tidak. Karena akan ada nanti rekayasa pertanian betingkat, pupuk berbeda, bibit yang digarap dengan bioteknologi," katanya.
"Sehingga keluasan lahan sudah nggak relevan lagi," sambungnya.
Â
Definis Baru
Jokowi mengatakan, adanya revolusi industri mendorong adanya definisi-definisi baru. Salah satunya di tempat kerja.
"Sehingga harus banyak redefinisi baik mengenai luas lahan, jarak, redefinisi office, kantor, kerja. Sekarang berbeda, kantor nantinya nggak akan diperlukan lagi. Jadi yang punya kantor gede-gede mulai dipikirkan untuk apa kantornya," kata Jokowi.
Revolusi industri tersebut pun membuat pekerjaan bisa menjadi fleksibel. Jokowi bercerita tentang cara bekerja anaknya.
"Kerja pun bisa dimana-mana sekarang. Anak saya kalau pegang gawai, sudah tengah malam masuk jam 1-2. Saya suruh tidur, saya nggak main-main lho, saya kerja ini glongsor di lantai itu kerja nggak perlu lagi kantor," tukas dia.
Advertisement