Sukses

Cerita Menperin saat Bangladesh Akui Kehebatan Kereta Buatan RI

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajed mengaku puas dengan kereta yang diproduksi Inka.

Liputan6.com, Madiun Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan, negara lain telah mengakui kehebatan produk kereta Indonesia yang diproduksi PT Inka. Salah satu pengakuan datang dari Bangladesh.

Dia mengatakan, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajed mengaku puas dengan kereta yang diproduksi Inka. Bahkan kereta tersebut disebut lebih baik dibandingkan kereta yang diproduksi oleh negara lain.

"Perdana Menteri Bangladesh puas dengan kereta buatan PT Inka. Kereta produksi Inka ini lebih baik dari (kereta) yang disuplai dari kawasan Asia Selatan," ujar dia di Madiun, Jawa Timur, Jumat (19/1/2018).

Menurut Airlangga, yang membuat Bangladesh puas dengan kereta produksi Inka yaitu adanya pendingin udara di setiap gerbong dan tempat duduk yang didesian dengan nyaman. "Ini sudah pakai AC dan tempat duduknya bagus," lanjut dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro ‎mengatakan negara yang sudah menjadi langganan Inka untuk menyuplai kereta yaitu Bangladesh. Bahkan saat ini Inka tengah mengerjakan pemesanan kereta untuk ketiga kalinya dari negara tersebut.

Untuk pemesanan yang ketiga ini, Inka akan menyuplai 250 kereta untuk Bangladesh. Sebelumnya, Bangladesh memesan kereta buatan Inka sebanyak dua kali, masing-masing sebanyak 50 kereta dan 150 kereta. "Bangladesh sudah satu, dua, tinggal yang ketiga," tandas dia.

2 dari 2 halaman

PT Inka Bangun Pabrik Kereta Api di Banyuwangi

PT Industri Kereta Api (Persero) akan membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi di 2019.

Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro‎ mengatakan, fasilitas produksi di Banyuwangi akan lebih besar dibanding pabrik yang sudah ada saat ini di Madiun. Jika pabrik di Madiun menempati area seluas 22 hektare (ha), di Banyuwangi Inka akan membangun fasilitas produksi di lahan seluas 80 ha.‎

"Baru lahannya dibebaskan 80 ha," ujar dia di Madiun, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018).

Menurut Budi, alasan memilih Banyuwangi sebagai lokasi pabrik baru Inka lantaran letaknya yang dekat dengan pelabuhan. Dengan demikian, biaya pengiriman kereta yang diproduksi Inka akan lebih murah.

"Nanti ke depannya harus di sana. Karena di sana ada fasilitas pelabuhannya, dekat pelabuhan, kalau di sini (Madiun) mahal. Kirim ke Bangladesh harus pakai trailer, itu mahal," kata dia.

Rencananya pembangunan pabrik di Banyuwangi akan dimulai pada semester II 2018. Jika tidak kendala, pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi di 2019.‎

"(Pembangunannya) Semester II tahun ini. Feeling saya 1 tahun lah membangun. Ya 2019 lah (beroperasi)," lanjut dia.

Jika telah beroperasi nanti, lanjut Budi, pabrik di Banyuwangi akan menjadi fasilitas produksi kereta yang utama. Sedangkan pabrik di Madiun akan dijadikan fasilitas pendukung.‎

"Ya enggak (dipindahkan). Nanti yang di sini (Madiun) untuk bantuan saja. Yang utamanya di sana (Banyuwangi) ke depannya. Mungkin ada unit pendukung seperti perawatan (di Madiun)," tandas dia.