Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, kondisi moneter dan fiskal Indonesia saat ini baik. Defisit APBN dapat ditekan pada angka 2,42 persen. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh positif, surplus neraca perdagangan terus membaik, dan cadangan devisa meningkat dalam posisi US$ 130 miliar.
"Kita semua harus kompak, agar ekonomi lari kencang," pinta Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang diunggahnya Jumat 19 Januari 2018 malam, seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (20/1/2018).
Pesan yang disampaikan melalui akun twitter itu merupakan penegasan dari beberapa kali pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan.
Advertisement
Baca Juga
Terakhir dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2018 di Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan, Kamis 18 Januari 2018 malam, Presiden Jokowi juga menyampaikan hal senada.
Jokowi mengritik kalangan industri keuangan yang juga ikut-ikutan wait and see. "Sering pengusaha itu kalau saya tanya, kok enggak berani ekspansi, enggak berani investasi jawabnya mesti Pak ini kan masih tahun politik kan ada Pilkada," ungkap Jokowi.
Padahal,Jokowi mengingatkan, setiap tahun di Indonesia ini ada Pilkada. Tahun 2015 ada pilkada, 2016 ada pilkada, 2017 ada pilkada. Tahun ini ada pilkada di 171 provinsi, kabupaten dan kota, tahun depan ada pilpres.
"Apa mau nunggu terus? Ya biarin yang Pilkada ya Pilkada, yang politik ya politik, yang ekonomi ya tetap harus jalan," kata Jokowi seraya menambahkan hal itu terus ia sampaikan kepada pengusaha-pengusaha.
Jokowi meminta agar ekonomi main di ekonomi, politik silakan main di politik.
"Marilah kita bekerja bersama-sama, bekerja keras untuk membangun negara ini agar ketertinggalan kita dengan negara-negara lain bisa kita kejar," tutur Jokowi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alasan Jokowi Keluarkan Program Padat Karya Tunai
Sebelumnya, Pemerintah telah memulai Program Padat Karya Tunai pada tahun ini. Pada program ini, pemerintah melibatkan masyarakat untuk turut membangun infrastruktur.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, program ini dijalankan mengingat masih banyak masyarakat yang menganggur.
"Tahun ini Padat Karya Tunai, Padat Karya Cash. Untuk apa, kita melihat pengangguran masih banyak di desa maupun kota," kata Jokowi, seperti ditulis di Jakarta, Jumat 19 Januari 2018.
Jokowi mengatakan, program itu efektif dalam mendorong lapangan pekerjaan. Di sisi lain, infrastruktur di wilayah juga terbangun.
Dia bilang, pada program ini, ratusan pekerjaan bisa tercipta di tiap desa. "Kemarin saya lihat di lapangan Padat Karya Tunai baik Jawa Barat, Jawa Tengah satu desa kerja 160-170 orang," ungkap dia.
Jokowi ingin supaya para pekerja digaji harian. Namun, masyarakat sendiri lebih senang dibayar bulanan.
"Tapi minta saya dibayar harian. Tapi ternyata budaya kita dibayar mingguan. Sudah enggak apa-apa, yang paling penting dibayar. Jangan tidak dibayar gitu aja," tandas dia.
Advertisement