Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia (BCA) Tbk melakukan investigasi untuk mencari pelaku dan modus pembobolan kartu ATM nasabah yang menimpa seorang wartawan, Ghina Ghaliya Quddus. Pasalnya, pelaku bisa menguras seluruh uang di kartu debet BCA tanpa mengetahui nomor PIN nasabah.
"Kita sedang investigasi kejadian tersebut (pembobolan kartu ATM tanpa PIN)," kata Sekretris Perusahaan BCA, Jan Hendra saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Karena tengah dalam proses investigasi, Jan Hendra masih enggan menjelaskan secara detail mengenai modus yang digunakan pelaku untuk menggasak uang nasabah di kartu debet BCA tanpa mengetahui PIN yang bersangkutan.
Advertisement
Baca Juga
"Tanpa diketahui PIN, harusnya tidak bisa (menarik uang). Tapi lebih baik kita tunggu investigasi yang sedang berjalan, segalanya akan jelas setelah ada informasi lebih lanjut," jelasnya.
Sebelumnya, berdasarkan cerita Ghina, sekitar pukul 17.10 WIB, dirinya bergegas mengejar narasumber di sebuah acara diskusi di hotel tersebut untuk melakukan wawancara (doorstop). Ghina meninggalkan tas hitam berisi dompet, charger MacBook, dan make up di bawah tempat duduknya.
Selang beberapa menit, sekitar pukul 17.19 WIB, dia kembali ke tempat duduk dan sudah tidak mendapati tasnya. Karena raib, Ghina berusaha mencari di sekeliling ballroom hotel dan menanyakan kepada panitia acara. Lagi-lagi tidak diketemukan.
Akhirnya dibantu panitia acara, Ghina melaporkan kepada security Hotel Ibis. Pihak keamanan hotel bersedia untuk membongkar CCTV yang ada di luar ballroom, setelah korban mengisi formulir kehilangan. Sayangnya, CCTV hanya terdapat di halaman ballroom, bukan di dalam ruangan.
Saat mengisi formulir kehilangan, ternyata ada suara dering telepon pukul 17.50 WIB. Namun tidak diangkat. Setelah selesai urusan dengan formulir kehilangan, Ghina mencoba memblokir kartu debet BCA lewat BCA Mobile. Kemudian menelepon nomor yang tidak terangkat itu, khawatir dari kerabat dekat.
Menurut pengakuan Ghina, nomor telepon itu ternyata milik security Mal Gadjah Mada yang mengatakan sebenarnya pukul 17.50 WIB, tasnya ditemukan di ATM BCA yang berada di kawasan pusat perbelanjaan depan Hotel Ibis itu. Posisi tas diletakkan di atas mesin ATM. Pihak keamanan mal mendapati nomor telepon Ghina dari kertas kontrak salon waxing yang ada di dalam tas.
"Selama tas ini hilang ternyata si pencuri menarik uang di dua ATM, yaitu Rp 5,5 juta di ATM BCA dan Rp 1,5 juta di ATM BNI. Totalnya Rp 7 juta uangku diambil dari ATM, plus uang tunai di dompet Rp 300 ribu," kata Ghina.
Â
Lapor ke Bank
Kemudian Ghina menelepon Call Center BCA. Dari percakapannya dengan petugas Call Center, Ghina bilang, transaksi terakhir dilakukan pada pukul 17.32 WIB. Dan uangnya di kartu ATM hanya tersisa Rp 200 ribuan. Dia merasa heran si pencuri bisa menguras isi kartu ATM, padahal tidak tahu nomor PIN-nya.
"Aku enggak taruh KTP di dompet atau tas karena selalu aku kalungin berbarengan ID Pers dan kartu KRL. Jadi di dompet cuma ada satu buah kartu ATM BCA, bon belanjaan enggak penting, dan uang tunai Rp 300 ribu," paparnya.
"PIN ATM ku bukan urutan tanggal lahir. Aku enggak tahu bagaimana caranya si pencuri ini bisa ambil uangku di ATM dengan minimum effort. Cepet banget lho geraknya buat bobol kartu ATM," kata Ghina heran sambil sibuk telepon sana sini.
Di saat sibuk pencarian tersebut, pihak keamanan Hotel Ibis menemui Ghina untuk memberikan rekaman CCTV. Ternyata berdasarkan keterangan security Hotel Ibis, Ucok, si pencuri merupakan penyusup yang datang dari arah toilet ketika acara diskusi bubar.
"Penyusup dari arah toilet. Datang tidak bawa tas, keluar bawa tas. Ini yang bikin kami curiga," ujar Ucok.
Dari rekaman CCTV pun menunjukkan, setelah membawa kabur tas hitam milik Ghina, pencuri yang belum dikenali identitasnya itu segera pergi meninggalkan ballroom dengan menggunakan tangga, bukan lift untuk menghindari CCTV.
"Dia (pencuri) turun lewat tangga. Kemudian jalan menuju lobi sambil membawa tas Mbak Ghina," tutup Ucok.
Advertisement