Sukses

Dapat Diskon Pajak, Starbucks Umbar Bonus dan Tambah Cuti

Semua pegawai termasuk pegawai kontrak akan mendapatkan tambahan cuti dan bonus dalam bentuk saham.

Liputan6.com, New York - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perusahaan food and beverage Starbucks memberikan semua pegawai termasuk para baristanya tambahan cuti dan bonus gaji. Cuti ini khusus bisa dipakai apabila pegawai tersebut sakit.

Semua pegawai termasuk pegawai kontrak akan mendapatkan tambahan cuti sakit selama 5 hari dalam satu tahun. Tak hanya itu, pegawai juga mendapat cuti berbayar setelah melahirkan selama enam minggu, termasuk bagi sang ayah.

Sementara itu bonus gaji yang diberikan Starbucks berupa saham. Barista mendapatkan saham senilai US$ 500 sementara manajer toko mendapat US$ 2.000.

Sebagai tambahan, Starbucks juga akan meningkatkan gaji mulai dari April mendatang. Akan tetapi, perusahaan berlogo hijau ini tidak merinci berapa kenaikan gaji yang bakal di dapat oleh pegawainya.

Kebijakan ini digulirkan setelah perusahaan tersebut mendapat diskon pajak dari kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Dilansir dari CNNMoney, Sabtu (27/1/2018), perusahaan tersebut menggelontorkan totalUS$ 250 juta untuk memberikan fasilitas pada 150 ribu pegawainya di Amerika Serikat.

Sejak 1998, Starbucks telah memberikan beberapa fasilitas pada pegawai tetap dan kontrak yang bekerja di tempatnya. Perusahaan tersebut juga memberikan suntikan dana bagi pegawai yang ingin melanjutkan pendidikan S1 secara online.

Pihak Starbucks mengatakan, mereka mampu menambah upah dan fasilitas para pegawai berkat kebijakan pajak yang baru. Perusahaan tapi belum mengumumkan secara pasti berapa banyak uang yang mereka bisa tabung ditengah kebijakan yang baru.

2 dari 2 halaman

Perusahaan lain

Starbucks bukanlah perusahaan pertama yang memberikan tambahan gaji dan bonus setelah diberlakukannya skema pajak baru oleh Amerika Serikat. Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi Verizon mengumumkan akan memberikan pegawainya bonus saham.

Langkah yang sama juga dilakukan Disney yang memberikan bonus tambahan US$ 1.000 bagi para pegawai.

Perekonomian Amerika Serikat sedang dalam kondisi optimal dengan tingkat pengangguran berada di angka 4,1 persen. Para ekonom mengatakan, kondisi tenaga kerja yang ketat turut menekan perusahaan untuk menaikkan upah dan memeperluas fasilitas pegawai. Hal ini semata-mata dilakukan untuk mempertahankan posisi mereka agar tetap loyal pada perusahaan.

Video Terkini