Liputan6.com, Jakarta Kedatangan kapal pesiar dinilai akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian bagi Indonesia. Apalagi saat ini Indonesia mulai dilirik untuk disinggahi kapal pesiar dari berbagai negara.
Seperti diungkapkan Marketing Manager Genting Dream Cruise Line, Hari Susanto. Dia mengatakan Surabaya adalah destinasi pilihan rute baru yang dibuka oleh Dream Cruise.
Baca Juga
“Masyarakat Asia jenuh dengan Malaysia dan Thailand oleh karena itu, kami mulai membuka jalur baru di Indonesia tepatnya Surabaya dan Bali,” jelas dia, Minggu (28/1/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, dipilihnya Surabaya karena bukan tanpa alasan. Dengan kedalaman perairan 14 meter Pelabuhan Tanjung Perak memudahkan kapal seberat 150.000 ton merapat dan dilengkapi dengan terminal pelabuhan yang nyaman.
“Selain itu, faktor kenyamanan dan destinasi wisata juga menjadi alasan kami memilih Surabaya selain Bali,” lanjutnya.
Hari mengatakan, Surabaya merupakan salah satu pasar terbesar penumpang kapal pesiar berkapasitas 1.600 kamar dangan minimal penumpang 3.200 itu. “Pada Desember 2017 ada 2600 penumpang dari Indonesia dan 600 di antaranya dari Surabaya,” lanjutnya.
Genting Dream adalah resor mewah terapung yang dirancang khusus untuk pasar Asia, yang memulai pelabuhan asal pelayarannya di Singapura pada tanggal 16 November 2017.
Kapal ini dilengkapi area kegiatan rekreasi dan hiburan termasuk enam seluncuran air, panjat tebing, zip line sepanjang 35 meter yang berayun di atas laut terbuka, dan lainnya.
Bisa Gerakkan Ekonomi
Direktur Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengakui jika kedatangan kapal pesiar mendatangkan pasar bagi perekonomian di Surabaya.
“Jika kapasitas 1 kapal pesiar saja sepert Genting Dream Cruise ini minimal 3.000 penumpang dengan okupansi 70 persen maka ada 2.000 orang yang dapat dimanfaatkan pelaku bisnis, khususnya di bidang kuliner, retail dan parawisata sendiri,” ujar dia.
Dia mencontohkan pada kedatangan sebelumnya, ada 11 bus penumpang Cruise yang berkunjung ke Tunjungan Plaza, salah satu mall yang dikelola Pakuwon Grup.
“Jika 1 orang saja menghabiskan US$ 100 minimal untuk kuliner dikalikan 400 orang dari 11 bus itu sudah awal yang bagus,” lanjut Sutandi.
Advertisement