Sukses

Mengintip Gaya Hidup Pasangan Paling Tajir di Dunia

Meski memiliki harta berlimpah, pasangan suami istri ini ternyata sangat hati-hati dalam menggunakan uangnya.

Liputan6.com, New York - Tahun 2017 jadi waktu yang amat menggembirakan bagi Jeff Bezos. Pasalnya, ia kini menyandang status sebagai orang paling kaya di dunia mengalahkan Pendiri Microsoft Bill Gates.

Otomatis, dengan gelar yang didapatnya kini Jeff Bezos dan istrinya pun menjadi pasangan paling kaya di dunia. Forbes melaporkan, kekayaan Bezos kini telah mencapai US$ 140 miliar.

Lalu seperti apa keseharian dari pasangan terkaya dunia ini?

Dilansir dari thechronicle.com, Selasa (30/1/2018), meski memiliki kekayaan super banyak, pasangan suami istri ini ternyata sangat hati-hati dalam menggunakan uangnya.

Hingga kini Bezos masih menggunakan meja buatannya sendiri yang dahulu ia buat dengan menggunakan kayu pintu. Konon, meja tersebut tetap disimpan agar mengingatkannya kembali pada masa awal2 ia meniti karier sebagai seorang pengusaha.

Tak hanya itu, Jeff Bezos juga masih menggunakan Honda Accord sebagai mobil pribadinya. Mobil tersebut digunakan sang miliarder untuk mengantar anaknya sekolah.

Teman baik Jeff Bezos,  Danny Hillis mengatakan, keluarga miliarder satu ini sangatlah hangat. Setiap pagi Bezos dan sang istri memulai hari dengan sarapan bersama. Miliarder berkepala plontos ini pun jarang mengorganisir pekerjaannya di pagi hari demi bisa memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga.

Meski demikian, Jeff Bezos dan sang istri Mackenzie Bezos juga pernah mengeluarkan uang dalam jumlah fantastis untuk berlibur. Dilaporkan The Sun, pasangan suami istri itu pernah menyewa jet pribadi pada tahun 2015 seharga US$ 84 juta. Mereka juga senang terbang ke Roma untuk liburan.

Seperti miliarder pada umumnya, di tahun 2016 Jeff Bezos pernah menggelontorkan uang hingga US$ 2 juta untuk menyewa pengawal pribadi.

Rumah yang mereka tempati sekarang ditaksir memiliki nilai US$ 32 juta. Tak banyak yang tahu, pria berkepala plontos ini merupakan tetangga dari Bill Gates.

2 dari 3 halaman

Tips sukses

Predikat orang terkaya dunia saat ini dipegang oleh Jeff Bezos, pendiri dari perusahaan e-commerce raksasa Amazon. Akan tetapi tahukah Anda, kesuksesan yang mampu diraih Jeff Bezos bukanlah tanpa sebab. Meski dahulu ia harus merintis perusahaannya seorang diri, Jeff Bezos memiliki dua buah rahasia yang akhirnya menjadikan ia orang terkaya di dunia.

Apa saja? Berikut ulasannya melansir Inc:

1. Selalu punya visi dan semangat yang besar

Ingat saat Amazon hanya menjadi situs penjualan buku? Melalui daya tahan dan visi luar biasa yang bisa dimiliki Bezos, Amazon bisa berubah hingga sukses seperti sekarang. Menurut Forbes, saat remaja Bezos memiliki aspirasi untuk menjadi seorang astraunot. Ia bahkan mengumumkan ingin menjadi seorang lulusan terbaik.

Sampai-sampai, teman-teman sekelasnya menyerah pada saat itu pada semangat Bezos. Kebanyakan dari mereka mengatakan  mereka semua akan berjuang untuk posisi kedua. Saat baru merintis perusahaan, Bezos bekerja 12 jam sehari, tujuh hari seminggu. Ia hanya memastikan buku dikirim tepat waktu.

3 dari 3 halaman

2. Fokus dan haus akan inovasi dan strategi baru

Bezos sangat haus akan inovasi dan strategi baru. Menurut Bezos, kita harus menjadi "pakar domain" untuk menemukan solusi terhadap sebuah permasalahan.

"Namun bahayanya, ketika menjadi 'pakar domain', Anda akan terperangkap dalam pengetahuan di domain yang Anda kuasai. Anda harus menerapkan pendekatan seperti rasa penasaran seorang anak kecil."Penemu adalah seorang ahli dengan pemikiran seperti seorang pemula," katanya.

Bezos juga bukan orang yang mudah teralihkan dengan ponsel. Bezos mengatakan, dirinya bukan dan tidak berusaha menjadi sosok multitasking.

"Saya senang melakukan apa yang sedang dilakukan. Ketika sedang makan malam dengan keluarga dan teman, saya menikmatinya. Saya tidak suka multitasking. Jika saya sedang membaca email, saya akan memusatkan perhatian dan energi untuk membaca email," ujarnya.

Jeff Bezos berkisah, dirinya sudah menolak menjadi multitasking sejak dini. Saat sekolah dulu, dia menolak mengerjakan tugas lain jika apa yang sedang dikerjakannya belum selesai.

Video Terkini