Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, sudah siap untuk diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Susi mengunjungi SKPT tersebut pada Senin (29/1/2018) untuk melihat proses pembangunannya.
"Ya saya pikir sudah siap, sudah tinggal beres-beres memperbanyak nelayan, kemudian menghadap presiden menyampaikan SKPT sini siap diresmikan," jelas dia.
Advertisement
Baca Juga
Wanita asal Pangandaran ini mengaku, SKPT tersebut sudah berjalan sejak Juli 2017. Berbagai sarana dan prasarana penunjang terus ditambah agar proses jual beli ikan bisa menguntungkan semua pihak, terutama nelayan.
Dalam SKPT seluas tiga hektare (ha) tersebut, kata Susi Pudjiastuti terdapat berbagai fasilitas, seperti dua dermaga untuk bersandar kapal nelayan berukuran besar dan kecil.
Disediakan juga pelelangan ikan dan dermaga untuk bersandar kapal nelayan cool storage berkapasitas 200 ton yang saat ini dikelola oleh Perum Perikanan Indonesia (perindo).
Terdapat juga koperasi yang menyediakan berbagai keperluan pelaut. Tak ketinggalan juga ada Stasiun Bahan Bakar milik Pertamina guna memasok Solar bagi kapal nelayan. Khusus untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) memang belum berfungsi maksimal.
"Sekarang ini karena pembeli baru Perindo ya langsung ke Perindo. Ke depan kita akan panggil banyak, karena ini cold storage-nya baru satu, di sini ada lahan kosong, kita akan sewakan kita akan bangun yang 1.000 ton," jelas Susi Pudjiastuti.
Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:
Datangi SKPT Natuna, Susi Ingin Jadi Tempat Nyaman buat Nelayan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pidjiastuti mengunjungi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam SKPT seluas 3 hektare (ha) tersebut, terdapat berbagai fasilitas seperti dua dermaga untuk bersandar kapal nelayan berukuran besar dan kecil.
Disediakan juga pelelangan ikan dan dermaga untuk bersandar kapal nelayan cold storage berkapasitas 200 ton yang saat ini dikelola Perum Perikanan Indonesia (perindo).
Terdapat juga koperasi yang menyediakan berbagai keperluan pelaut. Tak ketinggalan juga Stasiun Bahan Bakar milik Pertamina guna memasok Solar bagi kapal nelayan.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Syarif Widjaya menjelaskan, kapasitas cold storage akan dikembangkan lagi menjadi 1.000 ton. "Nanti juga ada rumah singgah untuk para nelayan," jelas dia di Natuna, (29/1/2018).
Keberadaan rumah singgah ini bisa membuat nyaman nelayan dari luar daerah yang akan menjual hasil tangkapnya di Natuna.
Saat berada di cold storage, Menteri Susi bertanya kepada Manager Perindo Unit Natuna, "Berapa biasanya ikan masuk ke sini?".
"Rata-rata 2 ton masuk setiap hari," jelas Kepala Cabang Perindo Natuna Yogi.
Advertisement