Sukses

Uji Kelayakan dan Kepantasan Calon Gubernur BI Digelar Maret 2018

Hingga saat ini belum ada nama calon Gubernur BI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supatikno menyatakan proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Gubernur Bank Indonesia (BI) baru akan berlangsung pada Maret 2018. Hal tersebut terjadi saat DPR memasuki masa sidang berikutnya yang dimulai pada 5 Maret 2018.
 
Dia mengungkapkan, hingga saat ini belum ada nama calon Gubernur BI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan rapat pimpinan (rapim) DPR yang digelar hari ini baru akan membahas soal usulan nama Deputi Gubernur BI dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang juga akan habis masa jabatannya.
 
 
"Baru aspek proseduralnya. Iya jadi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi membahas surat-surat yang masuk dari Presiden antara lain, soal Deputi Gubernur BI, dari BPK yang habis masa tugasnya, dan pansus-pansus (panitia khusus)," ujar dia di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
 
Hendrawan mengatakan, dalam rapim tersebut nantinya baru akan diputuskan waktu pelaksanaan fit and proper test calon Gubernur BI akan berlangsung. Namun yang pastikan akan dilakukan saat DPR memasuki masa sidang berikutnya.
 
"Nanti diputuskan, karena dalam rapat tersebut pimpinan DPR harus menyampaikan fit and proper test kapan. Karena tugasnya berakhir sekian. Yang pasti masa sidang berikutnya," tandas dia.
 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Siapa yang Cocok Gantikan Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI?

Agus Martowardojo akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) pada Mei 2018. Namun saat ini sudah muncul sejumlah nama pengganti seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan,‎ sebenarnya, di internal BI sendiri saat ini banyak calon yang dianggap pengusaha cocok menjadi penerus Agus Martowardojo.

"Menurut saya banyak orang orang bagus di dalamnya. Jadi, calon banyak kalau di BI. Pasti calon yang baik banyak dan ini kinerja BI selama ini baik, jadi saya rasa untuk bisa paling tidak standarnya bisa menyamai atau lebih dari yang ada sekarang," ujar dia di Kantor Apindo, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Meski demikian, lanjut Shinta, tidak menutup kemungkinan ada nama-nama di luar BI yang berpotensi menjadi Gubernur BI. Kedua nama yang gencar disebut yaitu Bambang Brodjonegoro dan Chatib Basri juga dinilai cocok dan memenuhi kriteria sebagai pimpinan bank sentral tersebut.

"Dua-duanya qualified, tapi ya dua-duanya sudah pernah di Kementerian Keuangan. Background-nya sudah sama. Pak Chatib mungkin lebih banyak unsur ekonominya kuat. Tapi saya pikir dari segi kualifikasi saya harus mengatakan, ya dua duanya baik," kata dia.

Namun terlepas dari siapa yang akan menjadi menduduki jabatan Gubernur Bank Indonesia, Shinta menyatakan yang jelas orang tersebut harus bisa meneruskan program-program yang sudah dijalankan bank sentral selama ini.

"Kandidat itu banyak sekali. Yang penting itu melanjutkan program yang sudah ada. Memperbaiki hal-hal yang mungkin masih kurang bisa jalan. Saya rasa kalau melihat dari fiskal policy-nya sebagai central bank ini kan selama ini kiprahnya sudah kelihatan dengan kita melalui masa masa strukturisasi fiskal kelihatan bahwa BI ini sangat berperan dan bisa," ujar dia.