Sukses

Rugi Gara-Gara Korut, Perusahaan Korsel Dapat Asuransi Rp 229 M

Sebanyak 1.000 perusahaan yang tengah atau telah menjalani bisnis dan berinvestasi dengan Korea Utara akan mendapat bantuan ini.

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea selatan memutuskan untuk memberi bantuan asuransi senilai US$ 17,2 juta atau Rp 229 miliar kepada perusahaan di negaranya yang merugi dalam proyek kerja sama ekonomi dengan Korea Utara. Keputusan ini disetujui pemerintah Korsel setelah diadakannya rapat dengan Dewan Promosi Pertukaran dan Kerjasama Korea Selatan dan Korea Utara.

Sebanyak 1.000 perusahaan yang tengah atau telah menjalani bisnis dan berinvestasi dengan Korea Utara akan mendapat bantuan ini. Setiap perusahaan bisa memperoleh dana hingga 40 juta won sebagai dukungan finansial.

Dilansir dari Yohapnews.co.kr, Kamis (1/2/2018), keputusan ini akan sangat membantu perusahaan yang terkena dampak pemberhentian transaksi ke Korea Utara pada 24 Mei tahun lalu. Kala itu, Korea Selatan memberikan sanksi tegas setelah militer Korea Utara menenggelamkan kapal perang Korsel di Bulan Maret.

Bantuan ini diberikan Kementerian Unifikasi Korea Selatan sebagai cara untuk menyelesaikan kesulitan perusahaan dan membangun landasan pemulihan kerja sama Korea Selatan dan Korea Utara di bidang ekonomi.

Banyak pengusaha Korea Selatan berinvestasi dalam proyek ekonomi gabungan antar Korea yang diluncurkan di bawah kebijakan pemerintah Kim Dae-jung. Proyek-proyek tersebut kemudian ditutup karena hubungan antar-Korea memburuk di bawah pemerintahan berikutnya.

Selain bantuan asuransi, Kemetrian Unifikasi Korsel juga menyetujui dana 3,3 miliar won untuk menerbitkan kamus bahasa Korea yang bekerja sama dengan Korea Utara. Ada pula persetujuan dana 8,8 miliar won untuk menjalankan komite operasi untuk pabrik Kaesong di Korut yang sebelumnya ditangguhkan.

 Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebelumnya, pemerintahan Kim Jong-Un untuk pertama kalinya menyerukan unifikasi dengan Korea Selatan pada minggu lalu. Pernyataan itu diungkapkan rezim Kim Jong-un melalui media pemerintahnya.

"Seluruh warga Korea harus mempro mosikan hubungan, perjalanan, dan kerja sama antara Korea Utara dan Korea Selatan," bunyi media tersebut seperti dikutip Reuters.

Seruan tersebut juga memaparkan bahwa Korut akan "menghancurkan" semua tantangan yang ingin menghalangi Semenanjung Korea untuk bersatu.

Pemberitahuan itu juga mendorong seluruh warga Korea berupaya meredakan ketegangan militer yang selama ini menghantui kedua negara demi menciptakan iklim damai di Semenanjung Korea.

Kantor berita Korut mengatakan ketegangan militer telah lama menjadi "rintangan mendasar" dalam upaya perbaikan hubungan Seoul dan Pyongyang.

Krisis di Semenanjung Korea sebagian besar diperkeruh karena ambisi Korut yang berkeras mengembangkan senjata rudal dan nuklirnya.

Selama ini Korut juga merasa terancam dengan kedekatan Seoul dengan musuh bebuyutannya, Amerika Serikat.