Sukses

Pasangan Belum Mapan, Putus atau Pertahankan?

Penting bagimu untuk mempertimbangkan dan memikirkan jawabannya dengan baik. Jangan terlalu terburu-buru dan kemudian menyesal.

Liputan6.com, Jakarta - Adalah hal yang wajar kok, jika merasa ragu dengan pasanganmu yang belum mapan dalam keuangan. Bukannya bersikap materialistik ya, tapi bagaimana bisa kamu yakin hubunganmu akan berjalan baik ke depannya kalau keuangannya saja masih berantakan.

Jangankan aset atau investasi, dia saja kadang sulit mengelola pengeluaran dari penghasilan yang diterimanya setiap bulan. Sebaliknya, kondisimu sangat berbeda dengan dirinya. Penghasilanmu jelas, tabungan untuk rumah sudah ada, mobil dan investasi pun sudah disiapkan.

Kalau sudah begitu, walaupun penampilannya menarik, pribadinya menyenangkan, tetap saja pasti muncul pertanyaan juga keraguan, apakah dia orang yang tepat untukmu? Penting bagimu untuk mempertimbangkan dan memikirkan jawabannya dengan baik. Jangan terlalu terburu-buru memutuskan supaya kamu tidak menyesal kemudian.

Jernihkan pikiranmu dulu dan pertimbangkan lagi kedua hal di bawah ini, demi gambaran masa depan yang lebih baik, seperti yang dikutip dari Swara Tunaiku:

1. Ingin Putus

Wajar sih, jika kamu punya pikiran untuk putus dengan pasangan yang masih belum bisa lepas dari masalah keuangannya. Buat apa menunggu, jika kamu justru sudah selesai dengan semua itu?

Tapi, coba deh, tanyakan dulu ke dalam hatimu, sambil mengingat kembali apa yang sudah kalian lewati selama ini. Apa kamu bersedia menemaninya setiap saat termasuk dalam masa sulitnya? Nah, untuk mempertimbangkan hal itu, sebenarnya bisa dimulai dengan melihat seberapa besar usaha pasanganmu untuk menjadi lebih baik.

Apakah dia hanya diam dan mengandalkan orang lain atau dia berusaha keras untuk bisa jadi lebih mandiri? Beda lo, orang yang ingin berusaha untuk mencapai tujuan dengan orang yang sama sekali tidak punya ambisi dalam hidupnya.

Kalau masih bingung, kamu bisa mulai membuat daftar keberhasilannya ketika bersamamu. Tidak perlu keberhasilan besar, hal-hal kecil pun juga bisa kamu masukkan ke dalam daftar.

Nah, jika hasilnya hanya ada sedikit daftar maka mungkin pasanganmu masuk dalam kategori orang yang tanpa ambisi. Jika sudah begitu, kamu pun harus lebih realistis.

Ingat, pasanganmu juga menentukan masa depanmu. Hubungan kalian adalah sebuah investasi. Jika tidak menguntungkan, kenapa harus dipertahankan?

2 dari 2 halaman

2. Ingin Bertahan

Berbeda dengan yang sebelumnya, kali ini coba deh ubah sudut pandangmu. Kenapa harus mempermasalahkan pasangan yang belum mapan, jika kamu pun sudah mampu dalam finansial?

Dia pun juga tidak pernah kan memintamu membiayai hidupnya? Jika jalan berdua pun, kadang dia yang bayar. Ingat, dalam sebuah hubungan yang terpenting adalah pribadinya, bukan dompetnya.

Hanya dia yang bisa buat kamu merasa aman dan nyaman. Setiap kamu punya masalah, dia selalu berusaha mendengarkan dan memberi masukan yang solutif dan menenangkan.

Jika kamu putus, belum tentu kamu bisa mendapatkan orang yang lebih baik darinya, lo. Memang, bisa jadi pasanganmu berikutnya lebih mapan. Bukan hanya rumah, mobilnya pun banyak.

Namun, buat apa semua itu jika kamu tidak merasa nyaman di dekatnya? Daripada putus, bukankah lebih baik jika kamu berikan dia kesempatan untuk memperbaiki diri? Jika dia benar-benar berusaha dan mengerti tanggung jawabnya, pasti dia akan jadi sukses kok.

Bagaimana? Setelah melihat dua kemungkinan di atas, apakah kamu sudah memutuskan pilihan?

Saran saya sih, jika kamu melihat ada peluang untuk pasanganmu memperbaiki diri, ya pertahankan saja. Setuju?