Sukses

Lion Air Group Akan Datangkan 36 Pesawat Baru Tahun Ini

Ke 36 pesawat itu akan digunakan berbagai maskapai perusahaan, baik yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, maupun Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Maskapai penerbangan Lion Air Group berencana mendatangkan pesawat baru pada tahun ini. Setidaknya ada 36 pesawat baru yang siap dikirim untuk melengkapi armada Lion Air dan afiliasinya.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, 36 pesawat itu akan digunakan berbagai maskapai perusahaan, baik yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, maupun Thailand.

"Paling banyak nanti kita deliver ke Malaysia dan Thailand. Kalau pesawatnya ada Boeing ada ATR. Semuanya siap delivery," kata Edo seperti ditulis, Selasa (6/2/2018).

Dari 36 pesawat yang akan didatangkan berasal dari Boeing. Salah satunya merupakan jenis terbaru, yaitu Boeing 737 Max 8 dan Boeing 737 Max 9. Dua jenis pesawat ini memiliki kelebihan lebih efisien dalam bahan bakar dan jumlah penumpang.

Adapun proses pengiriman pesawat ini, dikatakan Edo, akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan rencana ekspansi perusahaan pada 2018.

Untuk ekspansi, Lion Air Group menargetkan beberapa rute baru domestik dan internasional di tahun ini.

Khusus domestik, direncanakan pembukaan rute baru rute Tanjung Pandan - Palangkaraya, Tanjung Pandan, Ujung Pandang - Timika, Pontianak - Miri, Balikpapan - Kinabalu.

Sedangkan untuk rute internasional diantaranta Cengkareng-Tanjung Pandan-Kuala Lumpur, Cengkareng-Bandar Lampung-Singapura, Denpasar-Incheon/Busan (Korea) dan Cengkareng-Incheon/Busan (Korea).

"Untuk internasional kita juga akan perkuat dengan penerbangan langsung ke India dan Bangladesh," tambah Edo. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Bos Lion Air: Industri Penerbangan Alami Masa Berat di 2017

Industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan pada 2017. Maka tak heran jika maskapai penerbangan menyebutkan bahwa tahun lalu adalah tahun yang berat untuk dilalui.

Salah satunya Lion Air Group. Selama 2017, berbagai faktor telah mempengaruhi kinerja maskapai berlogo Singa tersebut. Alhasil pembukuan Lion Air Group untuk 2017 mengalami kerugian.

"Tahun 2017 saya anggap tahun yang berat. Tidak ada setahu saya airlines di Indonesia yang tidak merugi di tahun kemarin," kata Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait saat berbincang dengan wartawan seperti ditulis, Selasa (6/2/2018).

Maka dia tak heran jika ada maskapai nasional yang mencetak rugi hingga triliunan rupiah pada tahun lalu. Edward cukup bersyukur bahwa kinerja Lion Air Group tak sangat parah alias tak mencetak kerugian hingga triliunan.

Edward menyebutkan berbagai tantangan yang  harus dihadapi oleh industri penerbangan sepanjang 2017. Pertama, faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Masih bertenggernya rupiah terhadap dolar AS di atas 13.000 menjadi beban tersendiri.

Â