Liputan6.com, Jakarta - BCA Finance, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang bergerak di pembiayaan kendaraan, menargetkan bisa mengucurkan Kredit Kendaraan Bermotor (KBB) sebesar Rp 30 triliun pada tahun ini.
Direktur BCA Finance Petrus Karim mengatakan, BCA selama ini memberikan fasilitas pinjaman uang, untuk kepemilikan semua merek kendaraan bermotor oleh masyarakat, khususnya pada kendaraan roda empat.
"Pada perinsipnya BCA selama ini membiayai semua merek mobil," kata Petrus, saat menghandiri BCA Expoversary, di ICE BSD Tangerang, Jumat (9/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Petrus mengungkapkan, dalam setiap bulan biasanya BCA mengucurkan kredit kepemilikan kendaran sebesar Rp 2,5 triliun, untuk 15 ribu unit kendaraan. Namun, tahun ini dia berharap pemberian kredit dapat meningkat menjadi Rp 30 triliun dalam satu tahun.
"Kalau ditanya berapa banyak seingat saya setiap bulan biayai 15 ribu unit per bulan nominal Rp 2,5 triliun per bulan. Tahun ini kita berharap bisa tumbuh Rp 30 triliun," paparnya.
Menurut Petrus, permasalahan kredit macet (Non Performing Loan/NPL) pada kredit kendaraan bermotor masih sangat rendah, yaitu 0,6 persen. Realisasi tersebut masih jauh di bawah target.
"NPL kami saat ini 0,6. Daerah yang tertinggi jumlah NPLnya saya mesti melihat datanya. Yang pasti NPL kita 0,6 jauh dibawah target," tutup Petrus.
Rumah Murah
Sebelumnya, BCA) menyediakan dana Rp 2 triliun per tahun untuk kredit kepemilikan rumah kalangan menengah ke bawah. Kredit tersebut dikucurkan melalui Bank Tabungan Negara (BTN).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA ikut berpartisipasi dalam membantu masyarakat menengah kebawah, dengan menyediakan dana pinjaman Rp 2 triliun per tahun.
"Kita memberikan untuk menengah ke bawah, Rp 2 triliun," kata Jahja, saat menghadiri BCA Expoversary, di ICE BSD Tangerang, Jumat (9/2/2018).
Menurut Jahja, BCA memang tidak memiliki kemampuan untuk menjangkau segemen rumah murah, sebab itu pengucuran kredit dilakukan lewat Bank Tabungan Negara (BTN).
"Untuk rumah murah, kita enggak punya kemampuan menjangkau itu, cuma kita beri fasilitasi BTN kita enggak mau memakan semua segmen, kita dukung BTN untuk menengah ke bawah," paparnya.
Jahja mengungkapkan, hal terebut sama seperti kredit yang diberikan ke sektor mikro, BCA memberikannya melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Cara ini dilakukan BCA agar tidak mengambil peran bank perkreditan untuk sektor mikro.
Advertisement